Aktivitas Antimikroba Angkak dan
Salpeter terhadap
Bakteri Eschericia
coli dan Staphylococcus aureus
dengan Metode Difusi Agar
Lilis Sulandari dan Lucia Tri Pangesthi
Jurusan
PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya,
Jl. Ketintang Surabaya
E-mail:
lissofyan.unesa@gmail.com
ABSTRAK
Aktivitas antimikroba angkak dan salpeter dengan metode
kontak telah dianalisis. Angkak adalah beras berwarna merah yang difermentasi
dengan kapang (Monascus purpureus). Saltpeter atau sendawa yang dimaksud adalah kalium
nitrat. Angkak dan salpeter digunakan sebagai bahan kuring dalam pembuatan
kornet, dengan variasi penggunaan, yaitu: angkak 1%, salpeter 100ppm, salpeter
200ppm, kombinasi angkak 1% dan salpeter
100ppm, serta kombinasi angkak 1% dan salpeter 200ppm. Bakteri uji yang
digunakan adalah bakteri gram negatif Eschericia
coli (E. coli) dan bakteri gram positif Staphylococcus aureus (S.aureus).
Aktivitas penghambatan ditentukan dengan nilai radius zona terang (clear zone) dengan satuan mm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
angkak 1 % belum mampu memberikan penghambatan terhadap bakteri E. coli dan S. Aureus. Kombinasi angkak dan salpeter
yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba pangan (E. coli dan
S.aureus) adalah angkak 1% dan salpeter 200ppm. Angkak dan salpeter lebih
efektif menghambat pertumbuhan S. Aureus. dibadingkan dengan E. coli.
Kata kunci: Angkak, salpeter, antimikroba, difusi agar, E. coli, S. aureus