PEMURNIAN BIODIESEL DENGAN BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN
METODE ADSORPSI
Rudi Hartono1* , Bagus
Santosa2, Anastasia Rahmi2
1Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2Alumni Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ABSTRAK
Biodiesel
merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui, yang
diproduksi dari minyak nabati salah satunya minyak jelantah. Biodiesel harus
dimurnikan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menghilangkan bahan pengotor
yang terdapat di dalam biodiesel seperti sabun, gliserol, air, dan asam lemak
bebas. Metode pemurnian biodiesel yang biasa digunakan adalah water washing, yaitu pemurnian
menggunakan air hangat. Metode ini memiliki kelemahan, yaitu memerlukan banyak
energi dan waktu, sehingga diperlukan adanya metode baru yang dapat menghemat
energi dan waktu produksi biodiesel, seperti metode dry washing menggunakan adsorben. Adsorben yang digunakan adalah arang aktif, zeolit, bentonit dan
talk. Tujuan penelitian ini adalah (1) membuktikan kemampuan Adsorben sebagai pengganti
air dalam proses pemurnian biodiesel (2) menentukan jenis adsorben terbaik dalam proses pemurnian biodiesel (3) menentukan
kemampuan adsorben dalam meningkatkan kualitas biodiesel yang telah dicuci
dengan air.
Metode yang digunakan yaitu proses aktivasi
adsorben menggunakan HCl. Pembuatan biodiesel dengan mencampurkan minyak
jelantah dengan sodium methoxide (NaOH + methanol). Setelah didapatkan
biodiesel lalu dilanjutkan dengan proses pemurnian biodiesel menggunakan
adsorben. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan
adsorben terbaik dalam proses pemurnian biodiesel adalah zeolit, untuk uji spesifik gravity dan viskositas
biodiesel masing masing sebesar 0,874819 dan 5,29074 Cst; uji FFA sebesar 0,833 mg NaOH/g; untuk uji PH
biodiesel dengan nilai 6; dan flash point 176 ˚C.
Kata kunci :
Biodiesel, minyak jelantah, adsorpsi, pemurnian
No comments:
Post a Comment