HASIL UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI
BEBERAPA PRODUK OLAHAN WORTEL
Asrul Bahar1, Meda Wahini1 dan Nita
Kusumawati2
1) Prodi S1 Pendidikan Tata Boga-PKK-FT-UNESA
2) Prodi S1 Jurusan Kimia-FMIPA-UNESA
ABSTRAK
Di Pulau Jawa, wortel
dikategorikan sebagai salah satu jenis komoditas tanaman sayur-sayuran yang
potensial. Hal ini dapat dilihat dari luas areal panen wortel, yang di wilayah Kabupaten Malang saja telah mencapai 977 Ha dengan kapasitas
produksi sebanyak 8.701 ton dengan produktivitas sebesar 8,77 ton/Ha (BPS, 2011).
Mengingat besarnya potensi komoditas wortel, telah dilakukan upaya peningkatan
nilai ekonomis wortel, melalui pembuatan berbagai produk olahan pangan yang
tidak hanya sehat, namun juga praktis, sesuai dengan pola konsumsi masyarakat
Indonesia saat ini. Melalui penelitian ini, telah dilakukan upaya penguatan dan
pengembangan produk olahan wortel ke arah yang lebih luas (industrialisasi),
sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan secara nasional. Pada
penelitian tahun pertama ini, telah dilakukan pembuatan puree wortel sebagai
bahan dasar pembuatan produk olahan wortel dan beraneka produk olahan wortel,
meliputi : bakpao, blondies, bolu kukus, roti manis, pukis, dan roti tawar.
Hasil uji organoleptik bahwa produk
olahan wortel yang memiliki warna paling mendekati wortel adalah semprong
(kuning kejinggaan hingga jingga); paling beraroma wortel adalah bakpao (antara
cukup beraroma wortel hingga kurang beraroma wortel); paling berasa wortel
adalah semprong (antara cukup berasa sampai kurang berasa wortel); memiliki
pori yang paling rata adalah produk bolu kukus, roti manis, dan bakpao (antara
cukup merata sampai merata); paling renyah adalah kue semprong (antara agak
renyah sampai renyah dan tidak liat); dan memiliki tingkat kesukaan paling
tinggi adalah blondies (mendekati suka).
Substitusi wortel pada bahan tepung,
telah mampu meningkatkan kadar gizi produk olahan wortel, dimana kandungan air,
protein, lemak, karbohidrat, abu, edible fibre, gula dan beta karoten tertinggi
terdapat masing-masing pada produk olahan bakpao (31,62%), bakpia (15,92%),
blondies (11,32%), semprong (54,22%), bakpia (3,82%), bakpia (1,26%), roti
kukus (27,81%), dan roti kukus (28,80 mg/100 gr). Sedangkan kandungan air,
protein, lemak, karbohidrat, abu, edible fibre, gula dan beta karoten terendah
terdapat masing-masing pada produk olahan semprong (0,21%), pukis (8,62%), roti
tawar (3,59%), blondies (28,95%), semprong (1,68%), pukis (0,38%), roti tawar
(4,86%), dan blondies (17,83 mg/100 gr).
Kata kunci: uji organoleptik, kandungan
gizi, bakpao,
blondies, bolu kukus, roti manis, pukis, dan roti tawar
No comments:
Post a Comment