Sifat Fisikokimia dan Preferensi
Konsumen terhadap
Unting Sagu dan Unting Sagu Tersubstitusi
Tepung Kacang Nagara (Vigna unguiculata sp. Cylindrica)
Rini Hustiany1, Yuspihana
Fitrial2 dan Dahliani3
1Program Studi
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian,
2 Program Studi
Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan
3Program Studi
Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas
Lambung Mangkurat
Jl.
Jend. A. Yani KM 32 Banjarbaru
ABSTRAK
Diversifikasi pangan perlu dilakukan untuk mengurangi
konsumsi beras dan terigu. Salah satunya adalah olahan pangan berbasiskan sagu.
Unting sagu adalah salah satu olahan khas Kalimantan Selatan yang terbuat dari
sagu. Unting sagu ini dapat didiversifikasikan menjadi unting sagu
tersubstitusi tepung kacang Nagara untuk meningkatkan kandungan proteinnya
dengan perbandingan 5 : 1. Unting sagu dan unting sagu tersubstitusi tepung
kacang Nagara dikukus dengan lama pengukusan 0, 1, 2, dan 3 menit, kemudian
dikeringkan pada suhu 60oC sampai kadar air 9 - 11 %. Unting sagu
dan unting sagu tersubstitusi tepung kacang Nagara kering selanjutnya
dianalisis sifat fisikokimianya berupa kadar air, kadar protein, kadar amilosa,
kadar pati, kekerasan, ketebalan, daya serap air, dan daya mengembang rebus.
Adapun preferensi konsumen berupa uji hedonik terhadap unting sagu dan unting
sagu tersubstitusi kacang Nagara kering, rebus, goreng, rebus rasa manis, rebus
dan goreng rasa ayam bawang, serta rebus dan goreng rasa karih ayam.
Sifat fisikokimia unting sagu dengan kadar air 11,1 -
11,8 %, kadar protein 0,2 - 0,4 %, kadar amilosa 42,2 - 50%, kadar pati 68,3 -
84,7 %, kekerasan 2,9 - 4,3 kg/mm,
ketebalan 3,1 - 4,1 mm, daya serap air 102,7 - 186,2 % dan daya
mengembang rebus 192 - 362,3 %. Adapun sifat fisikokimia unting sagu
tersubstitusi tepung kacang Nagara dengan kadar air 8,9 - 9,3 %, kadar protein
4,9%, kadar amilosa 27,4 - 36,7 %, kadar pati 70,7 - 85,2%, kekerasan 0,2 - 0,9
kg/mm, ketebalan 3,6 - 4,3 mm, daya serap air 122,1 - 262 %, dan daya
mengembang rebus 233,6 % untuk unting tanpa pengukusan, sedangkan yang lainnya
teksturnya hancur. Unting sagu dan unting sagu tersubstitusi tepung kacang
Nagara kering lebih disukai untuk unting tanpa pengukusan (0 menit). Unting
rebus lebih disukai dibandingkan dengan unting goreng. Unting rebus rasa manis
dan karih ayam lebih disukai konsumen. Berdasarkan penelitian tersebut, maka
unting sagu dan unting sagu tersubstitusi tepung kacang Nagara tanpa pengukusan
dengan rasa manis dan karih ayam dapat dikembangkan untuk salah satu pangan
olahan berbasiskan sagu.
No comments:
Post a Comment