Aktivitas Antioksidan dan
Kandungan Serat
Dari Berbagai Jenis Tempe
Koro
Nurud Diniyah*
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember
HP. 085259362305
ABSTRAK
Indonosea kaya akan
bahan pangan lokal nabati sumber protein seperti koro-koroan. Koro-koroan
seperti koro komak (Lablab purpureus L Sweet), koro pedang (Canavalia
ensiformis) dan koro kratok (Phaseolus vulgaris) tersebar di berbagai wilayah
di Indonesia termasuk di Jawa Timur. Koro-koroan mempunyai kandungan protein
yang tinggi sehingga berpotensi menjadi bahan pangan sumber protein nabati
untuk pensubstitusi kedelai, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor
kedelai. Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari
kedelai melalui proses fermentasi kapang, terutama Rhizopus oligosporus. Di
Indonesia terdapat berbagai jenis tempe sesuai dengan jenis bahan baku yang
digunakan. Tempe mempunyai karakteristik yang tidak hanya memenuhi fungsi
pangan secara konvensional, yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan gizi dan pemuas
selera konsumen, tetapi juga mengandung komponen yang berkhasiat untuk
kesehatan.
Berbagai penelitian
menyebutkan bahwa tempe kedelai mengandung senyawa isoflavon yang berfungsi
sebagai antioksidan, antibakteri, antikolesterol, antikanker dan sebagainya.
Salah satu olahan sederhana koro yaitu dapat dibuat tempe seperti kedelai
dengan perlakuan fermentasi dan jenis mikroorganisme yang sama, maka diharapkan
tempe dari berbagai jenis koro ini juga mempunyai kandungan senyawa aktif yang sama
dengan tempe kedelai. Berdasarkan alasan tersebut maka perlu dilakukan
penelitian tentang “Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Serat dari berbagai
Jenis Tempe Koro”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antioksidan dan kandungan serat pada tempe berbagai jenis koro. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah, dengan menguasai teknologi tersebut diharapkan
dapat mengembangkan protein-based food dari koro-koroan yang tersedia menjadi
produk tempe, sehingga dapat mengurangi kebutuhan atau konsumsi kedelai yang
saat ini sebagian besar masih impor. Selain itu, penelitian ini juga dapat
menunjang usaha pemenuhan protein bagi masyarakat, meningkatkan nilai ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di daerah marjinal.
Dari hasi dan pembahasan
didapatkan bahwa produksi tempe dari berbagai jenis koro dengan cara dan
perlakuan yang sama dengan pembuatan tempe kedelai dapat dihasilkan secara
visual sama dengan kenampakan tempe kedelai. Adapun berdasarkan pengujian
aktivitas antioksidan tempe koro didapatkan hasil bahwa semua jenis koro
memiliki nilai penghambatan terhadap radikal bebas yang cukup tinggi. Nilai
tertinggi diperoleh dari tempe jenis koro benguk. Sedangkan untuk kadar serat
didapatkan nilai tertinggi terdapat pada tempe dari koro kratok merah.
No comments:
Post a Comment