Konsumen
adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk
dipakai sendiri atau dan tidak untuk dijual kembali. Istilah konsumen sering
diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu: konsumen individu dan
konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk
digunakan sendiri, sedangkan konsumen organisasi membeli barang atau
jasa untuk keperluan kegiatan operasional organisasi.
Find Exclusive Tutorial About:
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Iklan berbagai macam produk yang ditayangkan di televisi dan radio adalah stimulus yang dirancang khusus oleh produsen agar menarik perhatian konsumen sehingga konsumen mau mendengarkan dan melihat iklan tersebut. Suatu hal yang penting dalam mengemas pesan iklan atau pesan komunikasi tersebut adalah dengan memahami target sasaran pesan tersebut. Produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi. Pengetahuan ini penting bagi produsen agar bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen ( Sumarwan 2003)
Sumarwan (2003) menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi, yaitu sebagai berikut:
1. Pemaparan (exposure): pemaparan stimulus yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pancainderanya.
2. Perhatian (attention): Kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk
3. Pemahaman (comprehension): interpretasi terhadap makna stimulus
4. Penerimaan (acceptance): dampak persuasif stimulus konsumen
5. Retensi (retention): Pengalihan makna stimulus dan persuasi pada ingatan jangka panjang (long term memory)
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai proses belajar konsumen. Solomon (1999) mendefinisikan ”learning refers to a relatively permanent change in behavior that is caused by experience”, belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanent yang diakibatkan oleh pengalaman.
Schiffman dan Kanuk (2004), “from
a marketing perspective, however, consumer learning can be thought of
as the process by which individuals acquire the purchase and consumption
knowledge and experience that they apply to future related behavior”,
dari perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan
sebagai sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan
pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku
yang terkait pada masa datang.
Sumarwan (2003) mengartikan “learning can be viewed as a relatively permanent change in behavior occurring as a result of experience”, belajar dapat dipandang sebagai perubahan yang relative permanent dari perilaku yang muncul akibat pengalaman.
Pengetahuan dan Sikap Konsumen
Sumarwan
(2003) menyatakan bahwa pengetahuan konsumen akan mempengaruhi
keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih
banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, ia akan lebih
efisien dan lebih tepat dalam mengolah informasi dan mampu merecall
informasi dengan lebih baik. Sikap (attitudes)
konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior).
Mowen dan Minor (1993) menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen (consumer attitude formation)
seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap dan
perilaku. Kepercayaan, sikap dan perilaku juga terkait dengan konsep
atribut produk (product attribute).
Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk. Konsumen
biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk. Kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya
dan manfaatnya (mowen dan Minor, 1993)
Mowen
dan Minor (1993), Schiffman dan Kanuk (2004) mengemukakan empat fungsi
dari sikap, yaitu (a) fungsi utilitarian, (b) fungsi mempertahankan ego,
(c) fungsi ekpresi nilai, (d) fungsi pengetahuan. Keempat fungsi
tersebut menurut Sumarwan (2002) dapat digunakan oleh pemasar sebagai
metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk, jasa atau merek.
Pemasar yang menggunakan pendekatan fungsi sikap dalam mengubah sikap
konsumen disebut sebagai pendekatan ” mengubah fungsi motivasi dasar
dari konsumen”
No comments:
Post a Comment