Translate

Ad

Saturday, July 4, 2020

EKSPLORASI POTENSI KUPANG DI DESA BALONGGABUS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

EKSPLORASI POTENSI KUPANG DI DESA BALONGGABUS
KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

1)Dedin F.Rosida, 2) Dedid Cahya Happyanto, 1) L. Urip Widodo, 

1)Staf Fakultas Teknologi Industri, UPN”Veteran” Jawa Timur
3)Staf Politeknik Elektronika Surabaya (PENS)
Jl. Raya Rungkut Madya – Gunung Anyar Surabaya
Email: rosy.upnsby@gmail.com

Kupang segar mengandung nutrisi yang cukup banyak, terutama kandungan protein. Kandungan gizi pada kupang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan makanan rakyat yang lain, seperti kerupuk dan tahu. Kupang memiliki sumber asam amino esensial yang baik. Kupang putih maupun kupang merah memiliki 17 asam amino, sedangkan dari 17 asam amino tersebut terkandung 10 macam asam amino esensial yang diperlukan untuk tubuh, antara lain treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, tripsin, histidin dan arginin. Asam amino esensial ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia, tetapi harus didapatkan dari makanan sehari-hari. Kupang  dapat menjadi makanan alternatif yang  relatif  mudah diperoleh khususnya masyarakat di Jawa Timur, namun saat ini  produk  olahan kupang  hanya sebatas sebagai  kupang lontong,  padahal produk kupang dapat dikembangkan  lagi, selain itu kualitas gizinya tidak kalah mutunya dengan daging. Sebagaimana diketahui, dari aspek gizi disamping mengandung protein yang tinggi , ternyata dalam kupang juga dikandung adanya asam lemak tak jenuh rantai panjang yang relatif tinggi yan baik untuk kesehatan. Optimalisasi pengolahan pangan berbasis kupang sangat diharapkan. Desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah penghasil kupang dan berpotensi untuk dikembangkan lagi produk aneka kupang dengan menggunakan sentuhan teknologi yang cukup bagus. Aneka olahan kupang yang dapat dikembangkan seperti: petis kupang instan, tepung kupang, kerupuk kupang, mie kupang, dll sehingga produk kupang menjadi lebih awet.

Kata Kunci:# Kupang, #nutrisi, #inovasiproduk, #teknologi
#EKSPLORASI #POTENSI KUPANG #DI DESA #BALONGGABUS
#KECAMATANCANDI #KABUPATENSIDOARJO
 
PENDAHULUAN
Pangan lokal khas yang berupa masakan  kupang berupa lontong kupang dengan petis kupangnya dari desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo  sudah lama dikenal hingga ke seluruh penjuru Jawa Timur dan sekitarnya. Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis kerang yang digemari masyarakat, memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 % karbohidrat dan 4,3 % abu sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam, dari 100 gram daging kerang hijau ini mengandung 100 kalori (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2008).
Produksi   kupang   di   daerah  Jawa   Timur   khususnya   Sidoarjo   berkisar antara   8.540.400   kg   hingga   8.675.300   kg   per tahun   (Prayitno   dan   Susanto   2001).   Kupang sebagai salah satu makanan tradisional aset Jawa Timur yang disinyalir memiliki dampak  positif pada status gizi dan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Selain itu sebagai bagian dari warisan budaya karya leluhur, maka perlu dilestarikan.
Sebagaimana diketahui, dari aspek gizi disamping mengandung protein yang tinggi , ternyata dalam kupang juga dikandung adanya asam lemak tak jenuh rantai panjang yang relatif tinggi. Lemak hewani sebagai salah satu komponen dasar yang bermanfaat bagi kesehatan . Salah satu diantaranya adalah kandungan asam lemak tak jenuh rantai panjang yang dapat berperan untuk menanggulangi terjadinya hiperkolesterolemia.  Adanya asam lemak tak jenuh disamping karena kemampuannya bertindak sebagai antioksidan , juga akan merangsang ekskresi kolesterol ke dalam usus serta juga merangsang oksidasi kolesterol dari asam lemak tak jenuh lebih mudah dimetabolisme oleh hati, sehingga dapat memperbesar ekskresi. 
 Kondisi Obyektif  yang ada adalah rendahnya produktivitas pangan olahan berbasis kupang disebabkan oleh lemahnya sumberdaya manusia di bidang manajemen, organisasi yang kurang professional, kurangnya penguasaan teknologi dan informasi serta  pemasaran yang lemah, dan rendahnya kualitas kewirausahaan dari para pelaku  usaha. Masalah pengembangan sumberdaya manusia dan produktivitas bertambah rumit karena kebanyakan usaha mikro kurang difasilitasi dengan akses terhadap  informasi, pasar, teknologi dan factor-faktor penunjang bisnis lainnya. Oleh karena itu diperlukan  bantuan penyuluhan dan pelatihan  dalam bentuk affirmative action.
METODOLOGI
TEKNOLOGI DAN KONSEP  YANG  DIGUNAKAN
Upaya percepatan terealisasinya gerakan pelestarian kupang melalui “ Aku Cinta makanan Indonesia “ dapat dilakukan dengan memberikan dukungan informasi kajian ilmiah yang akurat serta rasional tentang manfaat dan keamanan bagi pengkonsumsinya. Metode yang dapat dilakukan adalah:
Metode Pendekatan
           Metoda yang digunakan dalam memfasilitasi peningkatan ketrampilan petani dan pengusaha produk olahan  kupang  di desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo adalah dengan mengadakan pelatihan dengan metode pelatihannya adalah :
a.       Metode Ceramah yaitu pemberian teori dasar dalam Pengolahan produk pangan yang inovatif, tahan lama,  aman, bernilai gizi tinggi dan dapat diterima masyarakat luas serta mempunyai nilai tambah secara ekonomi.
b.      Metode Praktek  yaitu memberikan pelatihan yang ditekankan pada kemampuan ketrampilan masyarakat dalam pengolahan produk inovatif . Pelatihan ini lebih mengedepankan partisipasi aktif peserta.
c.       Metode pendampingan untuk keberlanjutan kegiatan usaha dan pemasaran.
Materi pelatihan secara umum meliputi pemahaman teori dan kemampuan ketrampilan masyarakat dalam pengolahan  kupang menjadi beberapa produk olahan pangan., antara lain :
a.       Penyiapan kupang menjadi produk olahan yang aman dan dapat direduksi cemaran logam yang terdapat dalam kupang
b.      Pengolahan aneka pangan berbasis kupang :
c.       Transfer informasi tingkat keamanan bahan aditif dan bahan baku: pengawet, dan pencemar logam.
d.      Peningkatan daya simpan dengan metode pengemasan yang baik dan menarik

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dibuat aneka produk berbasis kupang, meliputi: stik kupang, biscuit kupang, roti goreng kupang, bakso, scallop, sosis kupang, mie kupang dendeng restrukturisasi kupang, petis instan kupang dan kalsium dari kulit kupang. Produk-produk ini diperkenalkan kepada masyarakat Sidoarjo khususnya masyarakat Desa Balonggabus bahwa kupang tidak hanya dibuat sebagai krupuk, lontong, dan petis kupang, tetapi dapat diolah menjadi berbagai macam olahan pangan dari kupang sehingga memberikan wawasan kepada masyarakat Balonggabus tentang berbagai macam olahan kupang. Selain itu dapat membantu penghasilan dari masyarakat Desa Balonggabus.



A. PROGRAM TEKNOLOGI TEPAT GUNA


1.      PENYULUHAN DAN PENGGUNAAN ALAT PENEPUNG DAN PENGERING BERBASIS KEPAKARAN
Tujuan             :
  1. Memperkenalkan fungsi alat kabinet dryer (Pengering) kepada para pengusaha petis kupang dan aneka produk makanan berbasis tepung kupang
  2. Memberikan wawasan kepada para pengusaha petis kupang tentang pengawetan petis kupang yang aman bagi kesehatan
  3. Memberikan bimbingan kepada para pengusaha petis kupang tetang cara mengoperasikan alat tersebut.
Manfaat           :
  1. Para pengusaha petis kupang akan berminat untuk menggunakan alat tersebut
  2. Para pengusaha petis kupang akan tertarik untuk mengembangkan usahanya dengan adanya alat tersebut
Sasaran            : Para pengusaha petis kupang di Desa Balong Gabus


1 PENYULUHAN PENGGUNAAN ALAT PENGEMAS
Tujuan             :
1.      Mengetahui fungsi Sealer dan Vacum sealerkepada warga desa Balong Gabus
2.      Memberikan informasi tentang cara packaging yang aman dan benar

Manfaat           : warga akan memahami cara packaging suatu produk yang aman
Sasaran            : Para pengusaha yang ada di desa Balong Gabus

Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan bahan pangan karena pengemasan mempunyai fungsi untuk mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik.
Kemasan juga berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri, sehingga mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusinya.
Pengemasan mempengaruhi nilai gizi bahan pangan, yaitu dengan cara mengatur derajat sejumlah faktor yang berkaitan dengan pengolahan, pengepakan, konsentrasi oksigen, kadar air, pemindahan panas, dan kontaminasi
 Alat pengemas yang dipergunakan adalah sealer dan vacuum sealer. Penggunaan dua alat ini sebagai alat pengemas membuat produk yang dikemas menjadi lebih aman, sehat dan lebih menarik sehingga jika dilakukan pemasaran diharapkan akan lebih banyak pembeli.


BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

KKN PPM menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan yang nyata bagi masyarakat di desa Balonggabus Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo terutama dalam hal aneka produk inovasi olahan berbasis kupang. Produk olahan kupang yang biasanya hanya dalam bentuk lontong kupang dan petis kupang, dengan adanya KKN-PPM diberikan banyak produk baru dengan bahan baku kupang, seperti: tepung kupang, bakso-nugget-sosis-scallop kupang, cireng-kornetkupang-batagorkupang, mie kupang, petis instan, abon dan kecap kupang, dendeng restrukturisasi kupang, roti goreng-roti isi kupang dan stik-biscuit kupang. Di samping itu dari kulit kupang dapat diproduksi kalsium dengan kadar kalsium yang cukup tinggi .
Produk inovasi olahan kupang didukung oleh pemberian alat penepung dan alat pengering berbasis kepakaran. Alat pengering berbasis kepakaran didesign dengan kapasitas besar (sampai 25 kg) dengan system menggunakan blower dan sensor suhu dan waktu untuk mengatur tekstur dan kerenyahan produk yang diinginkan. Alat pengering berbasis kepakaran ini dan alat pengemas yang juga diberikan akan menghasilkan aneka produk yang disukai oleh konsumen sehingga masyarakat dapat memproduksi berbagai produk olahan kupang untuk skala industri rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Program-program yang dilaksanakan pada KKN-PPM ini meliputi bidang penerapan teknologi tepat guna, bidang produksi, bidang pendidikan dan spiritual, bidang kesehatan dan kebersihan dan bidang administrasi pemerintahan.     Di bidang TTG juga didemonstrasikan pembuatan AC sederhana. Program di bidang pendidikan yaitu mengadakan pembelajaran (TIK, IPA dan matematika), mengadakan pendidikan olahraga, pembelajaran mencangkok dan pembelajaran tari tradisional. Program di bidang kesehatan yaitu membantu melayani di posyandu, edukasi MCK dan sanitasi lingkungan. Program di bidang kegiatan administrasi pemerintah yaitu mengarsip dan merapikan data kepindahan keluar dan masuk penduduk Balonggabus, membantu kepengurusan kartu keluarga dan mengisi formulir isian biodata penduduk yang baru.

Saran

       Warga Desa Balonggabus dapat mempratekkan produk  inovasi-inovasi dalam mengolah kupang sebagaimana telah diberikan pada KKN-PPM ini, sehingga dapat terbentuk industri rumah tangga yang akan meningkatkan perekonomian warga Desa Balonggabus.


                                                          DAFTAR PUSTAKA

Adriyani, Retno dan Trias Mahmudiono, “Kadar Logam Berat Cadmium, Protein Dan Organoleptik Pada Daging Bivalvia Dan Perendaman Larutan Asam Cuka”, Jurnal Penelit. Med. Eksakta, Vol. 8, No. 2, Agust 2009 : 152-161

Fitri Indah Sari dan Soedjajadi Keman, “Efektifitas Larutan Asam Cuka Untuk Menurunan Kandungan Logam Berat Cadmium Dalam Daging Kerang Bulu”, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.1, No.2, Januari 2005 : 120 - 129

Hesti Warih. 1999. Pengolahan Kupang dengan Menggunakan air sungai, sumur dan PDAM. Usaha Perikanan. Jakarta



Hidayati,  D.,  E.  Zulaika,  dan  A.  Indrakusuma.  2005.  Kandungan  Logam  Berat  Merkuri  (Hg)  pada  Otot  dan  Insang  Kerang  Dara  (Anadara  granosa)  di Pantai Ria Kenjeran Surabaya.

Hidayati,  D.,  Aunurohim,  DEA,  dan  R.  Gultom.  2007.  Konsentrasi  Kadmium  (Cd)  dalam  Tubuh  Kupang  Jawa  (Musculista  senhousia)  di  Perairan  Pantai  Kenjeran
Surabaya.
Indasah, “Kemampuan Jeruk Nipis Dalam Menghilangkan Kadar Pb, Cd Kupang Beras (Corbula Faba)”, Jurnal Ekonomi, Sains Dan Pendidikan (Stie Wilwatikta Surabaya), Mei 2010

Mifbakhuddin, Rahayu Astuti, Agus Awaludin, “Pengaruh Perendaman Larutan Asam Cuka Terhadap Kadar Logam Berat Cadmium Pada Kerang Hijau”, Jurnal Kesehatan Vol.3, No.1, Juni 2010  Http://Jurnal.Unimus.ac.id

Nuraini, Anis dan Lilis Sulistyorini, “ Perbandingan Penurunan Kadar Pb Pada Kupang Awung (Mytilus Viridis) Dengan Menggunakan Perendaman Asam Asetat 25% Dan Aqua”, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.2, No. 2 Januari 2006 : 143 – 152

Slamet,  A  .1992.  Enceng  Gondok  sebagai  Media  Alternatif  untuk  Reduksi  Limbah  Organik Tinggi. Laporan Penelitian Program Studi Teknik Penyehatan FTSP.ITS

Subani, W.Suwiryo, Suminarti. 2000. Penelitian Lingkungan Hidup Perairan Kupang, Pemanfaatan Hasil dan Pelestarian Sumbernya. Laporan Perikanan Laut No.23 BPPL. Departemen Pertanian. Jakarta

Usreg Sri Handajani, Dra., M.Si.; Budiono, dr., M.Kes. , “Pengaruh Pemberian Arang Kayu Tradisional Terhadap Kandungan Logam Berat Hg Dan Pb Dalam Kaldu Kupang”, http://www.infolitbang.ristek.go.id/index.php?l=en&go=d&i=715