Uji t dua sampel diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu independent t test (uji t saling bebas) dan paired t test (uji t saling berpasangan).
Uji t saling bebas (independent t-test)
Pada uji t bebas, variabelnya saling bebas artinya keduanya berasal
dari dua kelompok yang berbeda dan tidak saling berhubungan artinya
variabel 1 tidak mempengaruhi variabel 2 ataupun sebaliknya. Misalnya
sebuah perusahaan di bidang penjualan produk ingin mengetahui apakah
metode pelatihan sales terbaru lebih baik dari metode pelatihan sales
lama. Untuk mengetahuinya maka perusahaan
tersebut akan membandingkan kedua jenis metode pelatihan cara menjual
tersebut, yaitu metode standar dan metode baru, dua metode pelatihan ini
diberikan kepada 30 sales baru yang masing-masing dibagi kedalam dua
grup berdasarkan metode pelatihannya, sehingga masing-masing grup
terdiri dari 15 sales. Selanjutnya kita akan menguji Apakah kedua metode
tersebut sama baiknya atau kah salah satunya yang lebih baik dari
metode lainnya, dengan melakukan uji statistik t. Untuk mengujinya kita
memerlukan data jumlah pencapaian produk per sales per bulan dari
masing-masing sales yang telah di berikan kedua metode pelatihan
tersebut. Misalnya data pencapaian sales dikumpulkan selama 3 bulan
setelah pelatihan diberikan. Untuk melakukan uji t kita
harus memastikan terlebih dahulu bahwa datanya terdistribusi secara
normal dengan menggunakan uji normalitas. Selanjutnya apabila data telah
dipastikan terdistribusi normal, selanjutnya kita lanjutkan mengolah data tersebut dengan menggunakan spss. Lalu bagaimana kalau datanya ternyata tidak
terdistribusi normal? Apabila kita bertemu dengan kasus tersebut maka
data tersebut kita analisa terlebih dahulu, jangan sampai terdapat data
yang outlier (ekstrim),
yang mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis penelitian atau pencatatan
atau pengaruh kondisi yang diluar kontrol kita. Kalau ternyata ada data
yang outlier maka kita hilangkan dahulu data tersebut. Setelah data
outlier kita hilangkan selanjutnya kita uji lagi apakah data sudah
terdistribusi normal atau belum, kalau belum maka kita coba dengan cara
tranformasi data misalnya dirubah ke bentuk log. Kalau ternyata masih
belum normal juga maka kita tidak bisa menggunakan uji t ini,
alternatinya adalah kita uji hipotesis tersebut dengan uji
nonparametrik.
Uji t berpasangan (paired t test)
Uji t berpasangan, maka variabelnya harus berpasangan. Artinya variabel
kedua sebenarnya berasal dari variabel 1 yang mengalami perubahan
misalnya karena ada pengaruh suatu perlakuan terhadap variabel data 1.
Misalnya Suatu perusahaan akan melihat apakah suatu program yang baru
diterapkan pada departemen sales, apakah mampu meningkatkan
produktivitas sales ataukah tidak. Untuk kasus ini misalnya parameter
yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan program tersebut
adalah dengan melihat jumlah pencapaian sales untuk masing-masing
salesman, sehingga kita akan melihat data pencapaian salesman tersebut
baik sebelum program maupun setelah program diterapkan, lalu kita
analisis dengan uji paired t. Untuk uji paired t ini juga memerlukan syarat data harus terdistribusi normal.
Silahkan lihat contoh soal dan penyelesaiannya
No comments:
Post a Comment