Apabila di telaah lebih jauh, permasalah inti dari gangguan di lambung itu sebenarnya adalah karena telah terjadinya luka atau peradangan di dinding lambung. Luka atau radang tersebut salah satunya bisa disebabkan karena produksi asam lambung yang melebihi kemampuan daya tahan dari dinding lambung, sehingga merusak mukosa lambung yang berperan sebagai pelindung dinding lambung. Penyebab lainnya adalah karena adanya infeksi dari Heliobakteri pilori.
Meskipun telah terjadi sekresi asam lambung secara berlebihan namun tidak dianjurkan untuk melakukan penetralan asam lambung tersebut. Mengingat pentingnya peran asam lambung dalam penguraian sari makanan, maka solusi yang dianggap paling tepat berdasarkan pengobatan konsep karnus adalah dengan cara memperbaiki, menguatkan ataupun mengobati dinding lambung yang mengalami luka tersebut, tanpa harus merekayasa produktivitas asam lambung itu sendiri. Asam lambung memang sangat diperlukan untuk menguraikan makanan menjadi nutrisi yang diperlukan oleh sel tubuh. Meskipun asam lambung bersifat korosif, namun justru sifat korosif dan penghancurnya itulah yang justru diperlukan untuk memecah dan menguraikan molekul makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Kalau asam lambung menjadi netral, maka organ lambung akan kehilangan fungsinya sebagai pemecah enzimatis dari makanan yang kita makan. Namun tentu saja untuk mengimbangi sifat korosif dari asam lambung tersebut, mukosa atau dinding lambungnya juga harus sangat kuat dan prima. Kalau pun memang terpaksa harus menggunakan obat penetral asam lambung, maka sangat tidak dianjurkan untuk menggunakannya secara jangka panjang.
Agar lambung dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menguraikan sari makanan ke dalam bentuk yang dikriteriakan oleh sel tubuh. Peran mukosa yang sedang mengalami gangguan dapat digantikan sementara oleh suatu bahan makanan yang bernama pati resisten. Di sisi lain dinding lambung yang mengalami luka pun harus segera diperbaiki melalui regenerasi sel. Sistem tubuh kita sendiri lah yang dapat memperbaikinya, selama tersedia bahan untuk memperbaikinya. Apakah Bahan tersebut? Bahan tersebut adalah sejenis protein tertentu seperti kolagen yang berguna untuk membentu mempercepat regenerasi sel di daerah dinding lambung.
Konsep Karnus merupakan metodologi dasar untuk mempelajari dan mengembalikan cara kerja tubuh manusia berdasarkan algoritma dari Sang Pencipta mulai dari aktifitas tingkat sel sampai aktifitas tubuh manusia dan hubungannya dengan alam semesta.
Berdasarkan Konsep Karnus, upaya yang dianggap paling tepat dalam mengatasi suatu permasalahan adalah dengan cara mengidentifikasikan penyebab permasalahan yang sebenarnya.
Menurut pemahaman Konsep Karnus saat lambung mengalami gangguan maka Tindakan yang dilakukan adalah dengan berusaha merekonstruksi pada bagian yang mengalami masalah. Bukan dengan melakukan penetralan pada asam lambung. Karena asam lambung adalah sebagai penyedia utama material metabolism di dalam dunia sel tubuh manuisa. Permasalahan yang terjadi pada tubuh manuisa adalah karena terganggunya system transfer energi dan metabolism zat di dalam tubuh manusia.
Riset yang dilakukan oleh peneliti KARNUS telah menghasilkan suatu zat untuk melindungi luka lambung tanpa harus melakukan penetralan asam lambung dan sekaligus memberikan protein rantai pendek yang langsung bisa dihidrolisis oleh enzim lambung meskipun kondisi lambung sedang mengalami luka.
Zat tersebut adalah pati resisten pisang jenis tertentu yang dikombinasi dengan protein triple helix dari tulang sapi yang diproses dengan cara khusus seperti proses hidrolisis oleh asam lambung. Manifestasi dari formulasi nutrisi tersebut terwujud dalam Produk Nutraceutical bahan pangan fungsional yang bernama AG Sereal.
No comments:
Post a Comment