Lambung sebagai organ vital penyuplai nutrisi bagi sel tentu saja memiliki peran penting bagi kinerja semua organ lainnya yang membutuhkan nutrisi untuk proses metabolisme energi. Oleh karena itu apabila fungsi lambung terganggu maka bisa menyebabkan gangguan pada keseimbangan hormonal di dalam tubuh dan gangguan pada organ-organ lainnya, karena lambung adalah gerbang dari produksi dan penyaluran nutrisi ke seluruh jaringan sel organ tubuh.
Apabila lambung mengalami masalah dalam jangka waktu yang lama maka bisa menyebabkan terjadinya gangguan atau penyakit pada berbagai organ lainnya. Mengapa begitu? Karena organ-organ tersebut mengalami kekurangan nutrisi atau energi akibat suplai nutrisinya terganggu.
Gangguan pada organ lambung juga ternyata memiliki pengaruh yang sangat signifan terhadap peningkatan keparahan penyakit diabetes.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Kudabayeva, dkk pada tahun 2014 di Kazakstan telah membuktikan tentang adanya keterkaitan antara progresivitas gangguan lambung dengan progresivitas penyakit diabetes mellitus tipe 2. Semakin lama durasi seorang pasien mengidap penyakit diabetes maka ternyata keadaan lambungnya juga akan semakin memburuk.
Berikut ini adalah mekanisme dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kudabayeva tersebut:
Sebanyak 95 orang yang mengalami diabetes telah diperiksa dengan metode biopsi untuk mengetahui mengenai adanya perkembangan penyakit gastritis lambung. Kelompok ini selanjutnya disebut sebagai kelompok perlakuan penelitian, yang kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang terdiri dari 32 pasien yang umur dan jenis kelaminnya sebanding dengan kelompok perlakuan yang mengidap diabetes tersebut. Kelompok kontrol adalah kelompok yang sudah dikonfirmasi secara morfologis bahwa mereka tidak mengalami diabetes namun mungkin masih mengalami gangguan lambung gastritis meskipun dalam level ringan.
Kelompok perlakuan yang terdiri dari 95 pasien tersebut kemudian dibagi menjadi 3 kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, dan kompensasi diabetes, yaitu:
- Kelompok 1 durasi diabetesnya adalah dari 2 bulan sampai 5 tahun,
- Kelompok 2 durasi diabetesnya adalah dari 5 sampai 10 tahun,
- Kelompok 3 durasi diabetesnya adalah lebih dari 15 tahun.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penderita penyakit diabetes ternyata memiliki masalah di dalam organ lambungnya, semuanya mengalami gangguan lambung berupa gastritis yang sudah kronis. Penelitian ini juga membuktikan adanya keterkaitan antara peningkatan keparahan gangguan penyakit lambung gastritis yang sudah kronis tersebut dengan tingkat keparahan dari penyakit diabetes. Semakin lama penyakit diabetesnya diderita ternyata semakin bertambah kronis penyakit gastritisnya.
Secara ringkas penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pasien yang mengalami penyakit diabetes tipe 2, hampir bisa dipastikan kalau lambungnya juga pasti akanmengalami masalah. Gangguan pada lambung penderita diabetes akan mengalami perkembangan buruk seiring dengan durasi lamanya mereka mengidap diabetes. Dari yang awalnya hanya mengalami gastritis kronis tingkat ringan (superficial Gastritis) kemudian berkembang menjadi gastritis kronis yang sudah mengalami atrofi (parah).
Manifestasi dari Gastritis superfisial, adalah berupa tanda kemerahan; edema (edema adalah kondisi membengkaknya jaringan tubuh akibat penumpukan cairan), serta adanya sedikit perdarahan dan terjadinya erosi pada mukosa lambung. Sedangkan manifestasi dari Gastritis atrofik, adalah dimana peradangannya sudah terjadi di seluruh lapisan mukosa. Yang selanjutnya bisa berkembang menjadi ulkus peptikum (luka lambung yang sudah membolong), terjadinya perdarahan parah dan seterusnya bisa berkembang menjadi kanker lambung, dan terjadinya anemia pernisiosa (Penurunan jumlah sel darah merah karena tubuhnya tidak bisa menyerap cukup vitamin B-12).
No comments:
Post a Comment