Translate

Ad

Friday, July 30, 2021

Mengapa Covid-19 sangat rentan untuk pasien Penderita Diabetes

 

Gambar di atas menjelaskan tentang beberapa fakta yang ditemukan oleh para peneliti pada pasien DM tipe 2 yang terpapar oleh Covid-19, tentang skema terjadinya faktor penyebab kematian atau keparahan penyakit diantaranya adalah:

 

  1. Terjadinya Peningkatan sitokin inflamasi dan lipopolisakarida di paru,
  2. Peningkatan Sel NK (natural Killer),
  3. Peningkatan Reactive Oxygen (ROS),
  4. Aktivitas hormon angiotensin di sel paru meningkat, serta
  5. Fibrinogen dan D-dimer dalam darah juga bertambah banyak.

Dengan adanya peningkatan sitokin inflamasi dan lipopolisakarida maka akan menyebabkan fibrosis pada paru. Sel-sel paru di penuhi oleh banyak benang sel sehingga akan menyebabkan kerusakan pada organ paru dan saluran pernafasan lainnya, pasien akan mengalami gagal pernafasan, yang akhinya bisa menyebabkan kerusakan di pembuluh jantung dan mengakibatkan kematian.

 

Dengan meningkatnya ROS dan Interleukin-6 (sejenis sitokin/IL6) maka akan mempengaruhi pada kadar gula darah (Hiperglikemi) menjadi semakin bertambah tidak stabil sehingga menyebabkan tejadinya kerusakan di organ paru. Peningkatan ROS di sinyalir karena telah terjadi stress oksidatif pada jaringan sel yang mengalami inflamasi akibat infeksi virus covid-19.

 

Hiperglikemi yang tidak stabil juga akan menyebabkan kerusakan sel endotel pembuluh darah sehingga membuat permeabilitas pembuluh darah terganggu dan menyebabkan meningkatnya viskositas darah atau kekentalan darah. Dengan adanya infeksi virus maka kerusakan pada sel endotel akan semakin parah. Viskositas darah yang semakin tinggi bisa menyebabkan terjadinya pembekuan darah sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung akan terhenti dan menyebabkan kematian.

 

Infeksi virus SAR-CoV2 pada pasien penderita diabetes juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan fibrinogen dan D-dimer.

Fibrinogen adalah sejenis protein yang di produksi dalam plasma darah yang berguna dalam proses pembekuan darah.  Fungsi fibrinogen sebenarnya bermanfaat pada saat tubuh mengalami luka, sehingga lukanya akan di tutupi oleh fibrinogen. Namun pada kasus penyakit diabetes yang terinfeksi covid-19, peningkatan fibrinogen justru malah akan membahayakan pasien tersebut, karena aliran darah pasien menjadi kurang lancar bahkan menjadi macet sebab darahnya menjadi semakin mengental dan membeku. Akhirnya menyebabkan pada kematian.

 

Para peneliti yang meneliti kondisi pasien diabetes yang terinfeksi Covid-19 telah menemukan bukti adanya kerusakan parah pada beberapa organ vital pasien diabetes yang disebabkan oleh infeksi Covid-19. Beberapa kerusakan parah tersebut ditemukan di bagian alveolus difus organ paru, terjadi peradangan di organ jantung (miokard), infiltrasi limfosit di organ hati, terkumpulnya sel makrofag di bagian otak, kejadian cedera aksonal, pembekuan darah (mikrotrombi) di ginjal (glomeruli) dan pankreatitis fokal. Hal ini membuktikan kalau pasien penderita diabetes yang terpapar virus covid-19 memang mengalami inflamasi parah.

 

Di sisi lain, kadar gula darah yang tinggi (Hiperglikemia) pada penderita penyakit diabetes juga telah menyebabkan banyak kerusakan pada sel endotel vascular pembuluh darah. Kerusakan tersebut menyebabkan terjadinya komplikasi di saluran makrovaskular (pembuluh darah besar) maupun mikrovaskular (Pembuluh darah kecil).   Sel endotel saluran darah yang terganggu itu pun menyebabkan gangguan pada permeabilitas dinding saluran darah. Sehingga mempengaruhi pada viskositas sel darah. Darah menjadi semakin kental, sehingga pergerakannya menjadi tidak fleksibel. Akhirnya menyebabkan penurunan performa system organ yang ada dalam tubuh, termasuk juga pada kinerja system imun. Padahal, saat penderita diabetes terinfeksi virus Covid-19  tubuhnya sebenarnya sudah kehilangan banyak kemampuan untuk melawan infeksi virus tersebut. Karena system imunnya yang telah terganggu. Sehingga tubuhnya menjadi lemah dalam menangkal serangan virus covid-19 yang menginfeksinya.

 

Gangguan yang terjadi pada  reseptor ACE2.

ACE2 adalah bagian dari sistem renin-angiotensin-aldosterone (RAAS), yaitu suatu system yang berfungsi dalam mengatur kontraksi dan relaksasi organ paru dan jantung. Saat reseptor ACE2 maka dapat

ACE2 saat ini telah mendapat banyak perhatian para pakar kesehatan karena perannya sebagai reseptor untuk masuknya virus SARS- CoV serta SARS-CoV-2 ke dalam sel tubuh manusia. ACE2 awalnya dilaporkan diekspresikan secara dominan dalam sistem pernapasan. Namun, berdasarkan suatu studi yang lebih canggih dengan menggunakan analisis imunohistokimia ditemukan  fakta kalau ACE2 juga teryata diekspresikan di usus, ginjal, miokardium, pembuluh darah dan pankreas, meskipun memang lebih dominan dalam sistem pernapasan.

 

Kerusakan pada Reseptor ACE2 juga menyebabkan terjadinya disfungsi sel β pankreas

Beberapa bukti lain menunjukkan tentang hubungan antara ACE2 dan regulasi glukosa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus, ditemukan sebuah fakta yang menarik, yaitu tikus yang reseptor ACE2-nya mengalami kerusakan  ternyata akan lebih rentan terhadap disfungsi sel β pankreas yang diinduksi oleh diet yang tinggi lemak dibandingkan pada  tikus tipe liar. Sehingga, kita dapat menyimpulkan kalau infeksi SARS- CoV yang mengganggu reseptor ACE2 kemungkinan besar bisa menyebabkan hiperglikemia meskipun pasien tersebut belum pernah menderita diabetes mellitus sekalipun. Hal ini menunjukkan kalau virus corona mungkin secara khusus dapat merusak pulau langerhans, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Bahkan hiperglikemia tersebut dapat bertahan selama 3 tahun pasca pemulihan dari SARS. Data ini menunjukkan kalau ACE2 sebagai bagian dari RAAS mungkin juga terlibat dalam hubungan antara COVID-19 dan diabetes mellitus.

 

Di Amerika Serikat,  pasien COVID-19 yang dirawat di ICU yang mengalami keparahan ternyata terdapat prevalensi  penyakit diabetes mellitus 58%.  Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan kuat antara COVID-19 yang parah dengan diabetes mellitus.

 

Upaya Pencegahan  Covid-19 pada penderita diabetes 

Untuk mencegah tertular virus corona, penderita diabetes juga perlu menjalankan langkah pencegahan dasar seperti sering cuci tangan dengan menggunakan sabun atau larutan sanitizer, menghindari menyentuh wajah atau bagian tubuh vital lainnya yang bisa menjadi jalan masuknya virus ke dalam tubuh, rutin mendisinfeksi benda yang sering disentuh.

Langkah lainnya adalah  dengan berusaha menghindari kontak dengan orang yang sudah dinyatakan positif covid-19 atau yang memiliki gejala covid-19, menjaga agar gula darahnya tetap stabil, serta yang tak kalah penting adalah dengan menjaga asupan nutrisi makanannya yang dapat membantu meningkatkan kemampuan dari sistem imunnya.

 

 Lantas bagaimana jika penderita diabetes sudah terlanjur terpapar  Covid-19? 

Apabila pasien diabetes merasakan gejala infeksi virus corona seperti demam, sesak napas, batuk kering, dan kelelahan, maka segera melakukan upaya pengobatan untuk mengatasi infeksi Covid-19 agar jangan sampai bertambah parah.  Namun karena sampai saat ini belum ditemukan obat yang secara langsung dapat mengatasi infeksi covid-19 maka hal yang paling utama yang dapat dilakukan adalah dengan cara berusaha meningkatkan system imun di dalam tubuhnya.

 

Saat sistem imun mendeteksi adanya ancaman dari infeksi virus yang masuk ke dalam jaringan tubuh, maka sistem imun akan mengeluarkan suatu hormon penanda bahaya berupa sitokin. Sitokin ini akan mengaktifkan Untuk meredam agar jangan sampai terjadi sekresi sitokin yang berlebihan maka sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung senyawa kompleks dan berusaha menjaga asupan nutrisi tubuh yang sesuai bagi penderita diabetes. Sehingga gula darahnya bisa tetap terjaga normal dan system imunnya juga dapat bekerja baik.

 

Hal yang tak kalah penting, penderita diabetes tak boleh panik menyikapi wabah Covid-19 karena Stres dapat memperburuk keadaan penyakitnya. Makanya penderita diabetes harus tetap tenang dan berusaha untuk menjaga agar gula darahnya tetap normal

 

Selain menjaga pikiran agar selalu positif,  hal lain yang tidak kalah penting adalah menjaga asupan nutrisi tubuhnya. Nutrisi bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meregenerasi sel yang mengalami kerusakan serta sebagai sumber energi bagi metabolisme sel, sehingga sistem yang ada dalam tubuh kita bisa berfungsi secara optimal. Tidak terkecuali dengan sistem imun yang berguna untuk mengatasi virus covid-19 yang sekarang sedang mewabah.

Berbagai Manfaat UTAMA dari menjalankan ibadah puasa Ramadhan bagi Kesehatan

 

Puasa Bagi Umat Islam

Selama berabad-abad, puasa sudah menjadi ritual khusus yang dijalankan oleh sebagian besar masyarakat di dunia untuk memenuhi tuntutan keagamaan atau tradisi. Bagi umat Islam, puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah  wajib yang harus dijalankan setiap hari selama bulan Ramadhan, khususnya yang sudah akil baligh, belum lansia, tidak sedang haid atau nifas dan dalam keadaan sehat.  Ibadah tersebut dilaksanakan mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, atau mulai dari subuh sampai magrib. Perbedaan letak geografis di dunia mempengaruhi pada lamanya pergantian siang dan malam Sehingga lama waktu untuk menjalankan ibadah puasa pun menjadi berbeda-beda tergantung letak geografinya di dunia.

 

Lama Waktu Berpuasa Dalam Sehari

Lama waktu berpuasa Ramadhan di Indonesia rata-rata sekitar 13 jam setiap harinya. Sedangkan di negara lain, lama waktu rata-rata berpuasa adalah berbeda-beda tergantung dari letak geografisnya, diantaranya sebagai berikut: Lama puasa di Arab saudi rata-rata sekitar 14 jam,  Amerika Serikat, Perancis dan Turki sekitar 16 jam, Inggris dan Jerman sekitar 18 jam, Australia dan Afrika selatan sekitar 11 jam dan Norwegia, Finlandia dan Greenland sekitar 20 jam. Artinya adalah orang yang berpuasa dikondisikan untuk tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama setiap harinya dan dilakukan selama satu bulan penuh. Tentunya hal tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan asupan makanan dan energi dalam tubuh.

 

Yang Terjadi Saat Melakukan Ibadah Puasa

Berpuasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu hal yang bisa membatalkan pada puasa atau mengurangi nilai puasa, seperti berhubungan intim antara suami istri, menumpahkan emosi dan amarah, berpikir kotor, dan mengerjakan segala perbuatan yang tercela menurut agama.

 

Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, mayoritas umat muslim akan memiliki dua waktu makan, yakni segera sesaat setelah terbenamnya matahari yang ditandai dengan masuk nya waktu sholat maghrib (Waktu Buka puasa atau ifthar) dan makan saat sebelum fajar terbit (Waktu Makan Sahur).

Saat berpuasa tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama berpuasa. Badan terasa lemah, lapar, haus dan merasa capek. Saat tersebut berarti tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sama sekali, yakni sekitar 11 sampai 20 jam.

 

Tubuh manusia sebenarnya memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhirnya. Artinya adalah, secara teknis perut kita, yakni lambung dan usus halus sebenarnya belum mengalami masa kosong dari makanan sampai delapan jam pasca konsumsi makanannya yang  terakhir. Baru setelah itu, setelah usus halus selesai dan berhenti menyerap berbagai nutrisi atau zat gizi dari makanan tersebut, tubuh mulai mengalami kekosongan dari makanan. Padahal suplai nutrisi makanan untuk semua aktivitas sel harus tetap berjalan.

 

Karena sudah tidak ada lagi sisa makanan di lambung maka tubuh akan mulai mengandalkan cadangan glukosanya yang tersimpan di dalam hati dan otot, untuk melaksanakan proses metabolisme energi dalam tubuh. Apabila cadangan glukosa itu habis, maka tubuh  selanjutnya akan menggunakan cadangan lemak untuk dijadikan bahan baku metabolisme lainnya untuk menghasilkan sumber energi kehidupan. Berdasarkan pemahaman ini, maka bisa dikatakan bahwa berpuasa sebenarnya sangat baik bagi orang yang mengalami obesitas, hiperkolestrol, dan yang mengalami hiperglikemia.

 

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Asupan Nutrisi Saat Berpuasa

Oleh karena itu makan sahur yang cukup dan bergizi adalah sesuatu yang sangat  penting sebelum menjalankan ibadah berpuasa yang dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, agar tubuh tidak mengalami kekurangan nutrisi yang parah akibat melaksanakan ibadah berpuasa tersebut.

Dalam KONSEP KARNUS asupan nutrisi makanan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dijaga kualitas dan kuantitasnya. Supaya semua fungsi sel dalam tubuh dapat bekerja secara optimal. Nutrisi makanan tersebut harus dapat dicerna sempurna oleh sistem pencernaan agar bisa dimetabolisme oleh semua jaringan sel yang ada di dalam tubuh. Makanan yang di makan tersebut seyogyanya mengandung berbagai zat makanan yang diperlukan oleh seluruh sel tubuh seperti mengandung karbohidrat (glukosa), protein (asam amino), vitamin dan ion mineral yang kesemuanya itu sangat diperlukan oleh sel tubuh.

 

Saat berpuasa, tentu tubuh akan mengalami kekurangan asupan makanan dan cairan tubuh. Sehingga akan menyebabkan perasaan cepat lelah saat menjalankan aktivitas di waktu berpuasa. Oleh karena itu Konsep Karnus menganjurkan agar orang yang akan menjalankan ibadah puasa sebaiknya menambah asupan nutrisinya saat makan Sahur dan berbuka Puasa. Masalahnya adalah apabila kita melakukannya dengan menambah porsi makan dan minum secara berlebihan di waktu sahur dan berbuka Puasa, justru akan menyebabkan kinerja sistem pencernaan khususnya lambung akan bekerja lebih berat, karena harus memecah dan menguraikan lebih banyak lagi makanan agar dapat di urai ke dalam bentuk monomer, yang sudah siap di serap oleh usus halus. Tentunya hal tersebut akan berdampak kurang baik pada kesehatan.

 

Konsep Karnus memberi sebuah solusi untuk mengatasi kekurangan asupan nutrisi saat berpuasa tanpa harus menambah beban berat pada kinerja organ lambung, yaitu dengan memformulasikan suatu kombinasi nutrisi dari bahan baku alami pilihan yang berbentuk sereal yang kaya akan kandungan zat gizi dan tentunya telah di desain agar mudah dicerna oleh organ lambung. Dan nutrisi itu pun terserap cukup lama di dalam usus karena memiliki angka glikemik yang rendah, sehingga kita jadi tidak mudah lapar.  Nutrisi tersebut termanifestasikan dalam sebuah produk yang bernama Alga Gold (AG). Produk ini juga sangat baik dan telah terbukti mampu menyembuhkan penyakit diabetes, hipertensi, dan gangguan pada lambung. Apa kelebihan dan benefit dari Alga Gold, lebih lengkapnya dapat di lihat dalam artikel Alga Gold atau AG.

 

Berikut adalah berbagai Manfaat dari menjalankan ibadah puasa Ramadhan bagi Kesehatan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu oleh umat islam di seluruh penjuru dunia. Karena umat Islam meyakini bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan Rahmat, Ampunan dan Keberkahan. Selama sebulan penuh mereka akan menjalankan ibadah berpuasa, yakni menahan diri dari makan dan minum serta dari segala sesuatu yang bisa membatalkan atau mengurangi pada puasanya.

Meskipun puasa terasa berat namun puasa sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menyulitkan dan mencelakakan individu seorang muslim. Justru sebaliknya dengan berpuasa di bulan Ramadhan selain mendapatkan pahala keimanan dan ketaqwaan, puasa juga disinyalir memiliki dampak positif untuk kesehatan dan mental seseorang.  

 

Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, sebenarnya tubuh di paksa untuk mengalami perubahan pola kebiasaaan makan, pola tidur dan pola aktivitas lainnya. Berbagai kegiatan di malam hari saat di bulan ramadhan cenderung meningkat seperti kegiatan sholat malam, tadarus al quran dan juga makan sahur. Hal tersebut tentu berpengaruh kepada ritme sirkadian tubuh dari diurnal menjadi nokturnal, sehingga akan berdampak pada kinerja berbagai organ atau sistem di dalam tubuh. Kondisi tersebut ternyata justru berpengaruh baik pada perbaikan berbagai penyakit, terutama penyakit metabolik. Pada orang yang berpuasa umumnya ditemukan penurunan kadar LDL/Kolesterol jahat dan menigkatnya kadar HDL/kolesterol baik. Tentunya hal tersebut menjadi sinyal positif untuk menurunkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.

 

Berbagai Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Berikut adalah beberapa manfaat dari berpuasa ramadhan diantaranya adalah sebagai berikut:

 

  1. Berdampak positif pada Pasien yang mengalami Gangguan Kolesterol dan Obesitas

Penelitian yang dilakukan oleh Akrami Mohajeri (2013) menyimpulkan bahwa puasa Ramadhan secara signifikan dapat menurunkan kadar LDL dan dapat meningkatkan kadar HDL. Proses penurunan kadar lemak tersebut dimulai pada pertengahan hingga akhir waktu bulan Ramadhan. Hasil penelitian tersebut juga didukung penelitian lain bahwa responden dengan penyakit diabetes mellitus yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, mereka mengalami penurunan kadar kolesterol meskipun secara perhitungan statistik tidak signifikan.  Penelitian lain yang dilakukan oleh Al-Hader et al. (1994)  dengan menggunakan sampel 30 remaja muda sehat yang menjalankan puasa Ramadhan, menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan HDL selama bulan puasa karena terjadi penurunan konsumsi makanan.

Terkait obesitas, puasa Ramadhan dapat menurunkan berat badan (2 kg selama puasa) dan persentase lemak tubuh serta meningkatkan HDL.  Namun, penurunan berat badan ini akan optimal jika memang selama puasa mengatur jenis makanan yang dikonsumsi, baik ketika sahur atau berbuka. Karena di sebagian riset menjelaskan bahwa puasa Ramadhan justru malah meningkatkan berat badan, alasannya karena tidak ada perubahan gaya hidup khususnya bagaimana mengatur strategi untuk makan yang benar saat sahur dan berbuka. Puasa Ramadhan selain menurunkan LDL dan meningkatkan HDL, juga dapat menurunkan tekanan darah. Manfaat lainnya juga dapat menurunkan trigliserid. Jadi, secara umumdapat kita simpulkan bahwa puasa Ramadhan dapat menurunkan berat badan, kolesterol LDL serta trigliserid dan juga meningkatkan HDL. Namun, hal tersebut akan berhasil dicapai jika tetap mampu mengontrol pola makan yang baik saat sahur, berbuka dan tentunya setelah bulan Ramadhan selesai.

 

  1. Berdampak positif untuk pasien penderita kanker

Meskipun masih menyisakan suatu permasalahan, namun disinyalir puasa ramadhan ternyata memiliki dampak baik bagi  pasien penderita kanker. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bragazzi (2016), pada pasien yang menderita kanker pankreas, payudara, usus besar, prostat, dan paru-paru ternyata puasa Ramadhan berdampak positif terhadap perbaikan sel dan meningkatnya sistem kekebalan tubuh khususnya pada sel yang dapat mengendalikan pertumbuhan kanker. Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Hasil penelitian ini memang masih harus lebih dikaji lebih dalam lagi agar  benar-benar terbukti kuat bahwa puasa ramadhan mampu mengurangi risiko dari kanker.

 

  1. Puasa Ramadhan dapat mengurangi terjadinya stress

Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental. Karena hormon ini mampu menimbulkan perasaan senang, tenang,dan nyaman.

Solusi yang Tepat! Agar Puasa tidak lagi terganggu gara-gara Sakit Lambung

 Berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu dari 5 kewajiban umat islam yang “wajib” dilakukan. Istilah “wajib” tersebut tentu saja diperuntukan bagi umat islam yang sudah akil balegh, belum lansia, wanita yang sedang tidak haid atau nifas, tidak sedang dalam keadaan musafir dan dalam kondisi yang sehat atau tidak sedang menderita penyakit yang membahayakan jiwanya.

 

     Bagi muslim yang sehat, menjalankan ibadah puasa mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan meskipun harus menderita lapar dan haus serta rasa capek karena harus tetap beraktivitas penuh sepanjang hari. Ada rasa kepuasan bathin yang tidak mampu dilukiskan melalui kata-kata jika bisa sukses dalam menjalankan ibadah berpuasa berikut rangkaian ibadah lainnya, seperti melaksanakan shalat tarawih, sholat tahajud, tadarus alquran,memperbanyak shodaqoh dan segala amal kebaikan, I’tikaf dan ibadah di malam lailatul qodar serta di tutup dengan melaksanakan zakat fitrah dan sholat idul fitri.

 

     Namun bagi muslim yang sedang mengalami gangguan kesehatan, terutama yang mengalami masalah di lambungnya, berpuasa bisa menjadi sesuatu yang menyiksanya. Padahal hatinya sangat ingin menjalankan ibadah berpuasa dengan penuh perasaan senang, tenang, nyaman dan khusu’. Seorang muslim sejati akan merasa sayang apabila harus meninggalkan ibadah puasa wajib apalagi puasa tersebut hanya ada di bulan Ramadhan saja.

 

    Sebuah dilema bagi seorang muslim yang ingin menjalankan ibadah berpuasa namun sedang memiliki masalah kesehatan yang kurang baik, terutama bagi yang lambungnya sedang mengalami gangguan seperti terkena penyakit Gastritis (maag), ulkus peptikum, gastroesophageal reflux disease (GERD), inflammatory dan bowel disease.  Apabila memaksa tetap berpuasa maka tentunya akan menjadi puasa yang berat dan sekan menyiksa pada dirinya sendiri. Sebagian mungkin akan lebih memilih untuk tidak berpuasa karena merasa tak mampu kalau harus menderita sakit yang disebabkan oleh permasalahan di lambungnya tersebut.

 

    Menurut Konsep Karnus permasalahan  di lambung tersebut sebenarnya mudah untuk di atasi, yaitu salah satunya dengan cara menggunakan terapi nutrisi khusus, yang di formulasikan untuk merekonstruksi luka lambung sehingga permasalahan di lambung tersebut dapat di atasi secara tuntas. Dinding lambung yang luka direkonstruksi dengan menggunakan suatu bahan bioaktif quertenin dan leucocyanidin dari bahan pisang jenis tertentu, kemudian dikombinasikan dengan suatu protein fungsional kolagen halal, sehingga luka lambung tersebut bisa segera sembuh dan dapat berfungsi kembali. Jadi sudah tidak perlu khawatir lagi untuk menjalankan ibadah berpuasa gara-gara lambungnya bermasalah.

 

Apa Yang terjadi Pada Lambung dan Usus saat Berpuasa?

    Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, lambung  otomatis akan seringkali mengalami kekosongan dari makanan. Sehingga memicu terjadinya  suatu mekanisme dalam lambung yang di sebut MMC (Migrating motor complex). MMC merupakan suatu aktivitas motorik lambung dan usus halus yang berbeda secara mendasar pada keadaan puasa atau baru saja makan, yang mengacu pada sekumpulan gelombang listrik yang terjadi di usus untuk membantu mengatur beberapa fungsi seperti membersihkan sisa makanan yang tidak bisa di cerna atau yang sudah tidak butuhkan lagi  kemudian memindahkannya ke usus besar yang selanjutnya akan diekskresikan oleh tubuh manusia melalui feces.   Peran MMC dalam sistem pencernaan adalah untuk menghilangkan limbah dari tubuh.  MMC di mulai dari  lambung dan bergerak ke arah distal melalui usus halus.

 

    Saat dalam keadaan berpuasa, MMC memiliki pola dominan yang disebut interdigestive myoelectric complex (IDMEC). IDMEC berfungsi sebagai pembersihan lapisan organ lambung, tujuannya adalah untuk melindungi lambung dan usus halus dari pertumbuhan bacterial yang melebihi kebutuhan. Proses MMC tersebut biasanya di tandai dengan bunyi “menggerung” dalam perut yang kosong dari makanan.

 

    Apabila makanan berada lebih lama di dalam lambung dan usus, maka bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam usus menjadi berlebihan sehingga  harus segera dibersihkan melalui suatu mekanisme MMC tersebut.

Pembersihan saluran pencernaan  untuk menghilangkan benda yang berbahaya dalam tubuh dan bakteri yang tidak menguntungkan adalah dengan cara  pelumasan (lubrikasi) lambung dan usus halus pada saat lambung dan usus tersebut sedang dalam keadaan kosong dari asupan makanan. Mekanismenya adalah dengan cara meningkatkan sekresi asam lambung, cairan empedu dan pankreas dan sekaligus dibantu dengan melakukan gerakan dorong mekanik oleh otot lambung dan usus terhadap sisa-sisa makanan dan bakteri tersebut menuju arah distal.

 

    Lambung  yang sedang kosong  karena sedang berpuasa akan beberapa kali terkena cairan asam lambung yang fungsinya untuk memebersihkan dinding lambung dari sisa makanan, bakteri dan zat yang merugikan pada tubuh.

Oleh karena itu selama bulan puasa biasanya akan terjadi peningkatan sekresi asam lambung dan cairan empedu, dan akan normal kembali setelah satu bulan pasca Ramadhan. Rata-rata pH lambung sebelum Ramadhan adalah sekitar 2.3, kemudian menurun menjadi 1.0 pada hari ke-10 dan ke-24 Ramadhan, dan akhirnya pH nya naik kembali menjadi 1.6 setelah satu bulan selesai berpuasa. Sekresi asam lambung meningkat sekitar 45% pada hari ke-10 Ramadhan dibandingkan sebelum Ramadhan dengan peningkatan variasi diurnal lebih tinggi daripada nokturnal.

 

    Jika organ lambung dalam keadaan sehat, peningkatan cairan asam lambung tersebut tentunya tidak akan menyebabkan masalah kesehatan namun apabila lambung tersebut sedang mengalami masalah seperti terkena gastritis (maag), ulkus peptikum, GERD, maka peningkatan asam lambung tersebut pastinya akan menyebabkan berbagai keluhan kesehatan seperti munculnya dispepsia, rasa perih, mual dan perasaan dada terbakar (hurt burn) saat menjalankan ibadah berpuasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut tentunya akan mengganggu kekhusu’an dari ritual ibadah puasa ramadhan itu sendiri.

 

    Pada pasien yang mengalami permasalahan di lambung, puasa tentunya akan memperberat kondisi kesehatannya jika tidak diobati secara tepat. Karena dinding lambung yang sedang bermasalah akan beberapa kali terkena cairan asam lambung.

 

Obat Penetral Asam Lambung

   Terapi pengobatan yang umumnya dilakukan saat ini oleh para praktisi kesehatan dalam menangani permasalahan kelebihan produksi asam lambung khususnya pada saat menjalankan ibadah puasa biasanya dengan menggunakan obat Penetral Keasaman Lambung atau penghambat Produksi Asam Lambung (inhibitor) yang diberikan saat sahur dan berbuka puasa. Seperti pemberian Antasida, obat antagonis reseptor H2 maupun obat golongan PPI (Proton Pump Inhibitor).

 

   Penggunaan Obat penetral Asam Lambung atau pun Obat Penghambat Produksi Asam Lambung tersebut terlihat efektif untuk mengatasi masalah asam lambung  yang berlebih secara instan pada saat itu. Gejala sakit yang dirasakan oleh pasien umumnya mungkin akan mereda, sehingga pasien dapat menjalankan puasa.  Namun apabila ditelaah lebih lanjut, tanpa disadari ternyata solusi tersebut sebenarnya justru memunculkan suatu permasalahan baru yang bisa jauh lebih serius.

 

   Berdasarkan KONSEP KARNUS, Apabila asam lambung di netralkan atau di hambat produksinya secara terus menerus, tentunya akan menjadi suatu permasalahan pada kinerja lambung itu sendiri. Lambung tidak akan dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Bahkan pemberian obat-obatan tersebut akan mengganggu pada kinerja MMC. Sehingga proses pembersihan saluran pencernaan dari berbagai zat berbahaya dan bakteri tersebut pun akan terganggu.

 

    Jika asam lambung dinetralkan atau di hambat produksinya tentu bisa menyebabkan proses produksi nutrisi makanan untuk sel menjadi tidak optimal. Sehingga pasokan nutrisi sel akan terganggu. Sel akan mengalami kekurangan nutrisi  yang mengakibatkan sel tidak dapat berfungsi secara optimal sehingga dalam jangka waktu panjang bisa mengakibatkan munculnya penyakit degeneratif

 

    Apabila penggunaan obat penetral atau penghambat produksi asam lambung di gunakan secara kontinyu selama bulan Ramadhan bahkan lebih lama lagi,  maka bisa menimbulkan masalah yang lebih serius lagi, yaitu bisa mengakibatkan terjadinya penurunan produktivitas nutrisi yang diperlukan oleh seluruh sel tubuh. Sel akan mengalami kelaparan dan kinerja berbagai sel pun akan menurun sehingga tubuh akan mudah mengalamai sakit.

 

“Bayangkan kalau Lambung sudah tidak memiliki kekuatan lagi  untuk mengurai atau memecah makanan, akibat asam lambungnya sudah tidak bisa berfungsi…”

 

    Saat produksi asam lambung di hambat atau keasamannya di netralkan, maka bisa menyebabkan proses penguraian makanan di dalam lambung mengalami gangguan, yang mengakibatkan output nutrisi nya pun menjadi tidak sempurna. Efisiensi output nutrisi menjadi rendah. Sehingga sel-sel tubuh akan mengalami kekurangan energi dan menyebabkan terjadinya penurunan fungsi organ.

 

   Di dalam lambung, karbohidrat akan di urai menjadi glukosa, protein di rubah menjadi asam amino, sedangkan lemak hanya di pecah molekulnya, yang selanjutnya akan di emulsifikasi di dalam duodenum oleh cairan empedu.

    Glukosa nantinya akan di gunakan sebagai bahan metabolisme energi di dalam sel. Asam amino diperlukan salah satunya sebagai bahan untuk membentuk atau membangun hormon dan enzim. Hormon dan enzim tersebut diperlukan untuk mengatur dan mengkatalis berbagai reaksi metabolisme di dalam tubuh. Diantaranya adalah hormon insulin yang diperlukan glukosa agar bisa masuk ke dalam sel untuk di metabolisme dan juga enzim lipase yang diperlukan untuk mengkatalis lemak yang berada di dalam plasma darah menjadi asam lemak dan gliserol.

 

    Apabila lemak tidak bisa di metabolisme secara sempurna oleh tubuh maka bisa menyebabkan terjadinya penumpukan limbah metabolisme lemak di dalam sistem peredaran aliran darah. Aliran darah akan dipnuhi oleh limbah lemak seperti kholesterol, LDL, trigliserida sehingga aliran darah menjadi kurang lancar, bahkan lama-kelamaan akan terbentuk banyak flak  pada dinding saluran aliran darah sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan luas penampang saluran peredaran darah atau atheroskeloris yang akhirnya akan mengakibatkan terjadinya gangguan kardiovaskuler yang berbahaya. Bahkan apabila limbah lemak tersebut teroksidasi oleh suatu radikal bebas dan tubuh sedang mengalami kekurangan antioksidan maka lemak teroksidasi tersebut bisa menyebabkan terjadinya penyakit sel abnormal.

 

Solusi Berdasarkan Konsep karnus Untuk Mengatasi berbagai Gangguan di Lambung saat Menjalankan ibadah Puasa Ramadhan

    Apabila di telaah lebih jauh, permasalah inti dari gangguan di lambung itu sebenarnya adalah karena telah terjadinya luka atau peradangan di dinding lambung kemudian luka atau peradangan tersebut terkena cairan asam lambung akibat proses MMC. Luka atau radang tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti karena terkena infeksi helicobacteri pylori atau karena produksi asam lambung yang sebelumnya memang sudah berlebih, tersekresi melebihi kemampuan daya tahan dari dinding lambungnya itu sendiri, sehingga lapisa mukosa yang berperan sebagai pelindung dinding lambung menjadi rusak dan mengalami peradangan atau luka.

 

    Mengingat pentingnya peran asam lambung dalam penguraian sari makanan dan pembersihan saluran pencernaan dari berbagai zat berbahaya bagi tubuh, maka solusi yang dianggap paling tepat berdasarkan pengobatan konsep karnus adalah dengan cara memperbaiki, menguatkan ataupun mengobati dinding lambung yang mengalami luka tersebut serta mengembalikan jumlah sekresi asam lambung agar kembali menjadi normal, tanpa harus merekayasa produktivitas asam lambung itu sendiri. Agar lambung dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menguraikan sari makanan ke dalam bentuk yang dikriteriakan oleh sel tubuh. Peran mukosa yang sedang mengalami gangguan dapat digantikan sementara oleh suatu bahan makanan yang bernama pati resisten. Di sisi lain dinding lambung yang mengalami luka pun harus segera diperbaiki melalui regenerasi sel. Sistem tubuh kita sendiri lah yang dapat memperbaikinya, selama tersedia bahan untuk memperbaikinya.

 

Apakah Bahan tersebut?

Bahan tersebut adalah kombinasi dari berbagai bahan pilihan yang terdiri dari bahan yang mengandung zat aktif  seperti Leucocyanidin dan quercetin yang dikombinasikan dengan protein jenis tertentu seperti kolagen yang berguna untuk membentu mempercepat regenerasi sel di daerah dinding lambung. Leucocyanidin dan quercetin merupakan suatu scavenger radikal bebas yang sangat efisien dalam mereduksi sekresi histamin dari sel mast, sehingga efektif melindungi mukosa lambung dari segala gangguan seperti ulserogenesis. Komponen bioaktif leucocyanidin dan quercetin juga memiliki efek anti bakteri dan anti inflamasi. Berdasarkan hasil riset, kedua komponen ini telah terbukti mampu menyembuhkan radang lambung (gastritis) sejenis.

 

   Berbagai bahan tersebut termasuk bahan lainnya yang juga memiliki efek yang baik untuk menjaga kesehatan yang sudah dimanifestasikan ke dalam sebuah produk yang bernama Alga Gold (AG). Alga Gold sudah terbukti dapat mengatasi berbagai gangguan di lambung tanpa harus merekayasa sekresi asam lambung yang sebenarnya sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

 

 

Referensi:

Akrami Mohajeri, et al. (2013). Dose Ramadan Fasting Affects Inflammatory Responses: Evidences for Modulatory Roles of This Unique Nutritional Status via Chemokine Network.; Qujeq et al. (2002). Effects of Ramadan fasting on serum low-density and high-density lipoprotein-cholesterol concentrations.

 

Al-Hader et al. (1994). The effects of Ramadan fasting on certain biochemical parameters in normal subjects and in type II diabetic patients.

 

Lamine, et al. (2006). Food intake and high density lipoprotein cholesterol levels changes during Ramadan fasting in healthy young subjects.

 

Sadiya et al. (2011). Effect of Ramadan fasting on metabolic markers, body composition, and dietary intake in Emiratis of Ajman (UAE) with metabolic syndrome.; Trabelsi et al. (2011). Effects of Ramadan Fasting on Biochemical and Anthropometric Parameters in Physically Active Men.

 

Bakhotmah, B. (2011). The puzzle of self-reported weight gain in a month of fasting (Ramadan) among a cohort of Saudi families in Jeddah, Western Saudi Arabia

Berpuasa itu Menyehatkan tapi kenapa banyak yang sakit setelah lebaran?

 

Ramadhan Bulan Penuh Berkah

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling di tunggu oleh umat islam di seluruh penjuru dunia. Karena bulan ramadhan diyakini sebagai bulan yang penuh Rahmat, Ampunan dan Keberkahan. Selama satu bulan penuh umat islam akan menjalankan ibadah berpuasa.

 

Saat menjalankan ibadah berpuasa, tubuh sebenarnya akan mengalami berbagai perubahan sesuai dengan lamanya berpuasa. Karena pada saat tersebut tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sama sekali, yakni sekitar 11 sampai 20 jam sehingga menyebabkan badan terasa lemah, lapar, haus dan merasa capek. Padahal aktivitas atau rutinitas sehari-hari harus tetap berjalan seperti biasanya. Meskipun terlihat berat dan menderita, tapi umat islam merasa senang kalau bisa menjalankan ibadah puasa tersebut secara paripurna. Terdapat kepuasan nikmat batiniah dan spiritual yang tinggi apabila umat islam bisa sukses menjalankan ibadah puasa dan segala rangkaian ibadah yang mengiringinya seperti melaksanakan sholat tarawih, tahajud, memperbanyak sedekah, tadarus alquran, itikaf dan ibadah di malam lailatul qodar. Karena selain berpahala besar, berpuasa juga ternyata juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

 

Lama Waktu berpuasa

Lama waktu berpuasa Ramadhan di dunia cukup bervariatif, di Indonesia rata-rata lama berpuasa per harinya adalah sekitar 13 jam. Sedangkan di negara lain, lama waktu rata-rata berpuasa adalah berbeda-beda tergantung dari letak geografisnya, diantaranya sebagai berikut: Lama puasa di Arab saudi rata-rata sekitar 14 jam,  Amerika Serikat, Perancis dan Turki sekitar 16 jam, Inggris dan Jerman sekitar 18 jam, Australia dan Afrika selatan sekitar 11 jam dan Norwegia, Finlandia dan Greenland sekitar 20 jam.

 

Tubuh manusia sebenarnya memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhirnya. Artinya secara teknis lambung dan usus halus sebenarnya belum mengalami kosong dari makanan sampai delapan jam berikutnya setelah mengkonsumsi makanannya yang terakhir. Baru setelah itu, saat usus halus selesai dan berhenti menyerap berbagai nutrisi atau zat gizi dari makanan tersebut, tubuh pun mulai mengalami kekosongan dari makanan. Padahal suplai nutrisi makanan untuk semua aktivitas sel harus tetap berjalan.

 

Detosifikasi Tubuh saat menjalankan Puasa

Karena sudah tidak ada lagi sisa makanan di lambung, maka tubuh akan mulai mengandalkan glikogen, yaitu cadangan glukosa yang tersimpan di dalam hati dan otot, untuk melaksanakan proses metabolisme energi dalam tubuh. Dalam  keadaan  normal,   ketika   tidak berpuasa, gula darah atau glukosa akan disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi.

 

Apabila cadangan glukosa tersebut sudah habis, maka tubuh  selanjutnya akan menggunakan cadangan lemak sebgai bahan baku metabolisme untuk menghasilkan sumber energi kehidupan. Penggunaan lemak sebagai  sumber  energi  akan  membantu  penurunan berat badan, mengencangkan otot dan dalam jangka panjang dapat mengurangi kadar kolesterol. Berdasarkan pemahaman ini, maka bisa dikatakan bahwa berpuasa sebenarnya sangat baik bagi orang yang mengalami obesitas, hiperkolestrol, dan yang mengalami hiperglikemia.

 

Dipecahnya  lemak  tubuh  selama  puasa  juga  akan  mengaktifkan   proses   detoksifikasi   karena setiap racun  yang  tersimpan  dalam  lemak  dilarutkan  dan  dibuang  sehingga  tubuh  terbebaskan  dari berbagai macam penyakit. Ketika puasa, saluran pencernaan kita sedang berada dalam fase istirahat atau jeda dari rutinitas mencerna  dan  menyerap  makanan.  Saat  fase  istirahat  ini,  sel-sel yang bermasalah dalam  pencernaan  sedang  mengalami proses perbaikan  atau  peremajaan sehingga saluran cerna  bisa  berfungsi  dengan  baik  kembali.  Selain  itu,  berpuasa  dapat meningkatkan kadar hormon endorfin dalam darah.  Hormon ini mampu menimbulkan perasaan senang, tenang, dan nyaman. Artinya adalah orang yang menjalankan ibadah berpuasa selama sebulan penuh tentunya akan mendapatkan manfaat Kesehatan.

 

Tapi masalahnya kenapa banyak orang yang sudah menjalankan ibadah berpuasa selama satu bulan penuh justru banyak yang sakit setelah lebaran?

 

Menurut KONSEP KARNUS, Puasa  Ramadhan memang benar dapat meningkatkan  kesehatan  seseorang yang menjalankannya ,  tetapi  jika  tidak  diikuti dengan pola kebiasaan makan dan perilaku yang benar maka pola kebiasan buruk yang dilakukan selama bulan ramadhan tersebut justru akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.  BUKAN karena PUASAnya. Oleh  karena  itu, diet  seimbang  dengan  jumlah  nutrisi  yang  memadai  sangat  penting   selama   menjalankan puasa di bulan ramadhan. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari ibadah berpuasa,  seseorang  harus memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang akan dinikmati saat berbuka dan sahur. Pola  makan  harus  sederhana  dan tidak terlalu berbeda dari pola makan normal sehari-hari. Berhenti makan sebelum kenyang.

 

Dua waktu yang paling di tunggu oleh kebanyakan umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan adalah waktu berbuka puasa dan  waktu lebaran.  Saat berbuka puasa seringkali tanpa di sadari kita berbuka dengan hidangan yang berlebihan. Begitu banyak variasi makanan dengan jumlah yang sangat banyak juga. Kemudian makan sebanyak-banyaknya sampai mengalami kekenyangan. Padahal kebiasan makan sampai kenyang adalah bukan kebiasan yang baik. Karena lambung akan di paksa untuk bekerja keras mengurai makanan tersebut. Padahal sebelumnya saat menjalankan puasa, lambung baru saja beristirahat dari mengurai makanan.

 

Jenis makanan pembuka puasa sebelum mengkonsumsi hidangan makan utama yang  sangat diperlukan orang yang berbuka puasa sebaiknya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, atau zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh  saluran  pencernaan serta sebagai penghilang dahaga. Makanan yang mengandung   gula    bukan  berarti  makanan   yang  selalu berasa  manis.   Usus   membutuhkan   waktu  kurang  lebih  selama  5  menit   untuk   menyerap  air  yang mengandung gula. Hal ini dapat dengan cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah. Sedangkan makanan yang kurang mengandung unsur gula, seperti gorengan, mie atau nasi baru akan mulai  diserap setelah 3-4 jam kemudian.

 

Setelah berbuka dengan menikmati hidangan awal pembuka puasa sebaiknya shalat  maghrib  terlebih dahulu sebelum melanjutkan dengan mengkonsumsi hidangan utama. Agar tubuh mendapatkan  jeda  sehingga  tidak  mengalami shock saat lambung tiba-tiba terisi penuh oleh berbagai jenis makanan.  Tubuh  paling tidak membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk siap bekerja secara optimal setelah beristirahat seharian dari aktivitas mencerna makanan. Mengkonsumsi  makanan dalam  jumlah besar dan cepat tentu dapat  mengganggu organ  tubuh  khususnya adalah lambung dan organ pencernaan lainnya.

 

Makan Secukupnya dengan Variasi Makanan Yang Seimbang

Hidangan berbuka puasa sebaiknya mengandung komposisi gizi yang seimbang, mengandung karbohidrat, protein, sedikit lemak, mengandung vitamin dan mineral. Apabila variasi makanannya dominan mengandung karbohidrat dan gula maka bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh. Misalnya saat sedang lapar setelah seharian berpuasa, tiba-tiba saat berbuka tubuh sudah di penuhi oleh  berbagai  jenis macam  makanan yang banyak mengandung gula sederhana, seperti :  sirup,  air  es  buah,  kuah  kolak,  dan  kuah cendol bahkan hidangan makanan utamanya pun dominan karbohidrat dan sangat minim mengandung protein, vitamin dan mineral maka itu akan membuat gula darah kita naik secara drastis. Hal  tersebut tentunya akan menjadi tidak  baik  bagi  kesehatan terutama  bagi  penderita  diabetes.  Bukan  hanya  bagi  penderita  diabetes,  bahkan yang  tidak   memiliki resiko  diabetes  pun  bisa menjadi beresiko karena kadar glukosa dalam darahnya  meningkat pesat. 

Dan saat  kadar glukosa tubuh mengalami kenaikan, insulin akan segera dikeluarkan oleh kelenjar pankreas dalam jumlah yang besar untuk segera memetabolisme glukosa di dalam sel. Namun karena jumlah glukosa yang melebihi jumlah insulin yang mampu di sekresikan oleh kelenjar pankreas maka menyebabkan sebagian dari glukosa tersebut tidak  mampu terserap oleh sel dan menyebabkan terjadinya penumpukan glukosa di dalam darah.  Untuk  menyimpan  kelebihan glukosa tersebut  maka tubuh  akan merubah kelebihan glukosa ke dalam bentuk lemak dan di simpan di jaringan adiposa.  Semakin banyak penumpukan jumlah lemak yang tersimpan dalam tubuh maka akan menyebabkan terjadinya obesitas dan terjadinya stress oksidasi yang memicu berbagai kerusakan di dalam tubuh.

 

Sebagai umat Islam yang baik,  tentu kita  mengetahui  bahwa  berlebih-lebihan  dalam  segala sesuatu termasuk juga dalam hal makanan akan menyebabkan kerugian, tidak hanya merusak tubuh  tapi  juga  melanggar  syariat  yang  Allah  tetapkan,  seperti termuat dalam surat Thaha  ayat 81 berikut:

                      

Artinya:

“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia”

 

Pada waktu lebaran idhul Fitri, biasanya masyarakat di Indonesia menyediakan banyak sekali hidangan makanan untuk menyambut hari kemenangan, setelah bersusah payah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Bukan hanya jenis kue-kue-an saja tapi juga berbagai menu makanan yang berbahan baku dasar dari daging yang juga mengandung banyak lemak. Daging sulit dicerna dan mengandung banyak kalori sehingga akan meningkatkan jumlah kalori dalam tubuh. Seperti semur daging, kare ayam, gulai dan oseng-oseng jeroan daging kambing atau sapi. Semua hidangan tersebut sangat menggiurkan sehingga seringkali kita menjadi lupa dan tidak terkontrol untuk memakannya

 

Tidak heran, ini membuat berat badan banyak masyarakat bertambah drastis dan kolesterolnya pun menjadi naik setelah merayakan lebaran idhul Fitri. Padahal sebelumnya sudah berpuasa sebulan penuh dengan mengurangi makan dan minum.

Setiap tahun hampir selalu terjadi peningkatan jumlah pasien di setiap rumah sakit pasca-Lebaran. Bahkan pada tahun 2019 terjadi peningkatan sampai 20% untuk pasien yang menderita diabetes, hipertensi dan dan gangguan pecernaan.          

 

Agar berat badan dan komposisi lemak tubuh tidak melonjak naik serta terhindar dari gangguan penyakit pasca lebaran, maka sebaiknya harus memperhatikan jumlah asupan makanan khususnya yang  berlemak agar tetap terkontrol. Sebenarnya tidak semua makanan berlemak itu buruk, asalkan tidak berebihan maka lemak juga akan bermanfaat untuk tubuh.

 

Lemak sebenarnya adalah salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Namun jumlahnya tidak boleh berlebihan karena proses metabolisme lemak memerlukan waktu yang lebih lama di banding metabolisme karbohidrat dan protein. Apabila jumlahnya  berlebihan maka lambung akan mengalami kesulitan untuk memecah lemak dan memetabolismenya sehingga bisa menyebabkan terjadinya penumpukan limbah lemak di dalam aliran darah dan menyebabkan gangguan pada kesehatan.

 

Tetap Selalu Memperhatikan dan Menjaga Kesehatan Organ Lambung

Agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan pasca lebaran maka menurut KONSEP KARNUS, organ lambung yang berperan sebagai Garda terdepan dalam menguraikan makanan harus selalu dalam keadaan sehat dan kuat. Oleh karena itu harus bisa menjaga dan melindunginya.

Apabila lambung  dalam keadaan sehat dan kuat maka proses metabolisme makanan dalam tubuh akan terjadi secara sempurna. Hasil kerja lambung adalah terbentuknya glukosa dan asam amino serta pemecahan molekul lemak ke dalam molekul-molekul yang lebih kecil. Glukosa selanjutnya akan di konversi menjadi ATP sedangkan asam amino akan dikonversi menjadi hormon atau enzim yang berperan sebagai katalis dari berbagai reaksi metabolisme di dalam tubuh.

 

Perlu di pahami bahwa semua proses di dalam tubuh manusia adalah sangat lambat apabila tidak di bantu oleh suatu katalis yang berupa enzim. Contohnya adalah pada reaksi perubahan glukosa menjadi acetyl CoA, jika tidak di katalis oleh enzim-enzim, maka reaksi tersebut bisa berlangsung sangat lama sampai puluhan jam bahkan mungkin tidak akan berlangsung sama sekali.

Analoginya, misal pada kasus mesin kendaraan bermotor. Meskipun bensinnya tersedia namun karena businya bermasalah, maka pastinya mesin tidak akan menyala walaupun kendaraannya sudah di starter. Karena tidak terjadi proses pembakaran bahan bakar bensin di ruang pembakaran mesin, karena businya mengalami masalah. Busi di sini di analogikan sebagai enzim katalis di dalam tubuh manusia.

 

Perlu kita pahami bahwa apabila kinerja lambung dalam kondisi kurang baik lalu di paksa untuk mengurai banyak molekul makanan yang berupa lemak maka proses makanannya tersebut akan menjadi tidak sempurna. Lambung terpaksa akan mengeluarkan asam lambung dalam jumlah yang sangat banyak. Sehingga akan terjadi ketidakseimbangan di dalam sistem tubuh.  Selain mengakibatkan rasa sakit dalam jangka pendek, dalam jangka panjang apabila permasalahan di lambung tersebut tidak di tangani secara tepat dan bijaksana maka bisa menyebabkan proses produksi nutrisi makanan untuk sel menjadi tidak optimal. Sehingga pasokan nutrisi sel akan terganggu. Sel akan mengalami kekurangan nutrisi sehingga mengakibatkan berbagai jaringan sel tidak dapat berfungsi secara optimal. Apabila berlangsung lama dan terus menerus maka bisa menimbulkan masalah yang lebih serius lagi, yaitu terjadinya kerusakan pada jaringan sel bahkan resiko kematian sel.

 

Selain itu, karena proses penguraian makanan mengalami gangguan maka output nutrisi nya pun menjadi tidak sempurna. Efisiensi output nutrisi menjadi rendah, bahkan karena terdapat banyak  lemak, maka molekul lemak tersebut menjadi tidak bisa di urai secara sempurna di dalam darah, karena molekulnya  tidak bisa di pecah secara baik oleh lambung.

 

Selain itu karena salah satu peran utama lambung adalah mengaktifkan enzim pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino. Karena lambungnya sedang dalam keadaan terganggu maka lambung tidak akan bisa sempurna mengurai protein menjadi asam amino. Tubuh akan mengalami kekurangan asam amino. Sisa protein akan banyak terbuang melalui feses. Sebagai ciri dari limbah protein yang tidak bisa di uraikan secara sempurna adalah kentut dan fesesnya menjadi sangat bau dan menyengat.

 

Padahal salah satu fungsi utama dari asam amino adalah sebagai bahan untuk membentuk hormon dan enzim termasuk enzim lipase yang berguna untuk menguraikan lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan trigliserol. Asam lemak dan trigliserol inilah yang nantinya akan dimetabolisme di dalam sel menjadi sumber energi dan untukkeperluan lainnya.

Karena lambung mengalami gangguan maka otomatis akan mengganggu pada proses penguraian lemak juga, sehingga lemak akan menumpuk di dalam darah sehingga akan mengganggu sistem peredaran darah. Aliran darah menjadi kurang lancar, bahkan mulai muncul flak  yang menempel di dinding saluran peredaran darah sehingga luas penampang saluran peredaran darah akan menyempit. Karena saluran darah menyempit maka transportasi nutrisi yang di bawa oleh darah pun menjadi semakin kurang lancar. Akibatnya  Sel akan semakin kekurangan nutrisi dan menyebabkan terjadinya gangguan proses metabolisme di dalam tubuh yang selanjutnya akan  mempengaruhi pada kinerja fungsionalitas sel, organ bahkan sistem di dalam tubuh.

 

“Kegagalan proses pencernaan di lambung akan berakibat pada ketidak sempurnaan proses transport nutrisi makanan dan metabolism pada tingkat sel. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terjadi metabolic syndrome yang mengakibatkan berbagai penyakit degenerative”

 

Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi gangguan pada lambung tersebut, maka KONSEP KARNUS telah menformulasi suatu nutrisi yang dapat digunakan untuk menjaga dan memperbaiki kerusakan pada lambung. Nutrisi ini juga di sinyalir dapat memperbaiki kadar gula darah, menurunkan LDL, trigliserida dan kholesterol serta memperbaiki aliran darah di berbagai saluran perifer. Nutrisi tersebut adalah produk yang bernama Alga Gold atau AG. Apa saja kelebihan dari produk tersebut, dapat di lihat dalam artikel berikut ini.

Teknologi Mitotech Yang disematkan pada Beras Karnus

 

MitoTech adalah teknologi dari Konsep Karnus yang disematkan pada beras, yang bertujuan untuk mendapatkan proses pembakaran di mitokondria yang sempurna.

Pembangkit energi pada seluruh sel kita terletak dibagian sel bernama mitokondria

Proses pembakaran dalam mitokondria adalah merubah bahan bakar berupa Asetil KoA menjadi ATP, CO2 dan H2O

Dimana dalam proses pembakaran tersebut harus ada kofaktor yang berfungsi membawa elektron pada setiap langkah pembakaran, yang bernama Niacinamide Adenin Dinukleotida (NAD)

Klo dianalogikan dalam mesin mobil sbb:
– Ruang piston adalah mitokondria
– Asetil KoA adalah bensin yang diinjeksi ke dalam ruang piston
– NAD adalah busi

Nah… dalam setiap bulir Beras Karnus tersedia sumber Asetil KoA dan NAD, sehingga mitokondria sel sel kita langsung bekerja optimal seperti semburan bensin oleh injector dan percikan busi yang kuat pada ruang piston mesin kita sehingga siap di Gas Pool alias siap balap.

Beras karnus utk 3x makan adalah target dosis utk mengatur pola makan pd konsumen yg memiliki kelebihan gula, lemak, asam urat, kolesterol dalam darah atau untuk mereka yang ingin diet sehat mengurangi BB secara bertahap

Sedangkan pada pasien GERD atau gangguan lambung, kemungkinan 1 saset hanya jadi 2x makan, karena pada saat rekonstruksi lambung dibutuhkan banyak nutrisi instan skaligus melapisi lambung supaya luka lambung segera pulih.

Catatan: pada beberapa pasien diabetes yang sudah memakai AG dan AT diatas 3 bulan lalu menambahkan Beras Karnus untuk mendampingi AG dan AT, mendapatkan perubahan yang signifikan.

Diantaranya gula darah menjadi sangat stabil diangka 120 tanpa ada gejolak naik turun dalam 1 minggu.


“Beras Karnus memang penyempurna AG dan AT dlm menerapkan Konsep Karnus”

 

Penerapan yang paling tepat Saat puasa di bulan Ramadhan:

  • Beras Karnus + AG dan AT

Sel sel tubuh kita siap di bekerja dan merubah semua sampah yang ada dalam darah menjadi energi dan membuang racun sehingga darah kita bersih, bebas plak, gula turun, racun hilang –> Idul Fitri tubuh kita kembali Suci

Tip Penanganan Batu Ginjal dengan Konsep Karnus

 

Pada kasus batu ginjal, batu ginjal umumnya terjadi karena terbentuknya sedimen berupa kalsium oksalat. Ada beberapa laporan bahwa Kalsium oksalat terbentuk karena ada kebiasaan konsumsi minuman yang mengandung asam oksalat (minuman kunyit asam, juice tomat, sinom dikenal mengandung asam oksalat. Selain itu kebiasaan kurang intens minum air putih atau sering menahan kencing juga memicu terjadinya endapan di ginjal.

       Batu ginjal tersusun dari campuran kristal kecil mineral, Kalsium, Oksalat dan zat yang terbentuk akibat sering konsumsi minuman yang mengandung asam oksalat seperti juice tomat, juice jeruk, jamu sinom, dan lain-lain. Serta adanya kelainan asam urat.

        Alga Gold dan Algatea justru akan mencegah dan mempercepat proses pengobatan serta penyembuhan pada orang-orang yang berisiko mengidap kelainan batu ginjal. Melalui perbaikan sistem cerna, maka Alga Gold akan menurunkan resiko terjadinya asam urat yang selanjutnya akan menurunkan faktor resiko terjadinya batu ginjal. Algatea akan melancarkan sistem peredaran darah. Alga gold dan Algatea tidak mengandung asam oksalat.

      Konsep Karnus meliputi konsumsi AG/AT, rutin minum air putih sebanyak total 1,5 -2 liter/hari, makan dengan gizi beragam berimbang terutama tinggi protein, tidak malas gerak, cukup istirahat, dan pengendalian stress bertujuan untuk membuat seseorang yang sehat semakin sehat, sedangkan yang sakit bisa diperbaiki. Sebenarnya dengan menerapkan konsep karnus secara rutin dan disiplin, maka kemungkinan terjadinya batu ginjal akan lebih minimal, Konsep Karnus akan bekerja sebagai pencegahan.

       Algatea mempunyai kemampuan diuretik, sehingga pada kasus batu ginjal yang belum sampai memblok saluran kemih akan terlarut dalam air seni.

Minum AT 3×1 sampai 4×1 dengan air 150 – 200 ml

        Namun kalau ukuran batu sudah membuntu saluran kemih maka lebih baik dibantu dengan tindakan laser atau operasi, atau jika ukurannya sudah sangat besar dan sulit untuk keluar, sebaiknya dibantu dengan ramuan lain yang bisa menghancurkan batu ginjal. Alga gold dan Algatea akan bekerja memperbaiki kerusakan sel akibat keberadaan batu yang sebagian mengkoyak jaringan pada ginjal dan jaringan saluran kencing.

        Jika sudah terjadi batu di dalam ginjal, maka Algaseries tidak diindikasikan untuk ramuan sebagai pemecah batu namun sebaiknya diobati dulu hingga batunya keluar.

       Misalnya bisa dengan memberikan ramuan seperti air kelapa muda yang sebelumnya direbus bersama tempurungnya atau bisa diberikan ramuan rebusan daun kejibeling (bisa di pilih salah satu). Selanjutnya efek dari keberadaan batu yang menimbulkan kerusakan jaringan pada ginjal, mesti harus direkonstruksi dengan Algaseries supaya tidak terjadi efek yang kurang baik ( bisa berupa sel abnormal, penurunan fungsi dan lain-lain) yaitu dengan mengkonsumsi AG 2x sehari dan AT 2-3x sehari. Evaluasi hasilnya, 2 minggu s/d 1 bulan, jika ternyata tidak berhasil, kemungkinan perlu dilakukan tindakan operasi.

      Setelah batu berhasil dikeluarkan baik dengan cara diuretik atau operasi, maka segera terapkan Konsep Karnus supaya batu ginjal tidak terjadi lagi.

     Batu ginjal terjadi akibat gangguan metabolisme pada senyawa oksalat atau asam urat.

     Dengan Penerapan Konsep Karnus maka tubuh akan menormalkan pembentukan asam urat dan oksalat.

Efek obat dari Komponen bioaktif terpenoid dan Asetogenin tanaman Alga Merah sebagai zat antimikroba dan antikanker

 

Alga merah (Rodhophita) adalah termasuk tanaman rumput laut yang berklorofil dan mengandung bahan organik seperti polisakarida, pigmen, berbagai komponen bioaktif, hormon, vitamin, dan berbagai mineral. Alga merah banyak ditemukan di perairan laut di Indonesia. Tanaman ini juga dapat menghasilkan suatu metabolit yang bersifat sebagai antioksidan kuat.

 

Dinding sel tanaman alga merah mengandung berbagai jenis polisakarida dan berperan sebagai struktur fungsional dari tanaman tersebut. Polisakarida rumput laut tersebut dikenal mempunyai aktivitas sebagai zat antijamur dan antibakteri.

Pigmen yang terkandung dalam tanaman alga merupakan hasil dari fotosintesis. Beberapa pigmen yang terdapat pada tanaman alga diantaranya adalah karotenoid, fikobilprotein, dan pigmen klorofil.

 

Pigmen karotenoid telah banyak diteliti oleh para ilmuwan dan di anggap sebagai komponen yang memiliki kemampuan sebagai zat antibakteri. Peningkatan konsentrasi ekstrak pigmen karotenoid yang semakin tinggi berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas antibakteri. Pigmen karotenoid diketahui dapat menstimulasi akumulasi lisozim. Lisozim adalah sejenis enzim yang memiliki manfaat sebagai anti-mikroba. Lisozim memiliki peran penting dalam sistem imun. Lisozim mengkatalis proses hidrolisis ikatan β-(1,4)-glycosidic yang merupakan bagian dari penyusun dinding sel bakteri. Sehingga akan merusak dinding sel bakteri.

 

Alga merah merupakan sumber pembentuk utama halogenated coumpounds. Halogenated coumpounds memiliki beragam aktivitas seperti antibakteri, antifungi, antiinflamasi, iktiotosksik, dan insektisidal. Komponen bioaktif lainnya yang terkandung dalam alga merah adalah Alkaloid, Terpenoid, flavoid dan Acetogenin.  

 

Alkaloid merupakan senyawa nitrogen heterosiklik. Sebagian besar struktur alkaloid yang diisolasi dari tanaman alga adalah dari kelompok feniletilamin dan indol. Senyawa tersebut memiliki atom nitrogen yang terdapat pada cincin siklik. Mekanisme kerja alkaloid adalah dengan cara menghambat komponen penyusun peptidoglikan yang terdapat pada sel bakteri.

 

Terpenoid adalah termasuk salah satu senyawa kimia bahan alam yang telah banyak digunakan sebagai bahan obat. Bahkan senyawa terpenoid ini, ada juga yang digunakan sebagai obat anti tumor karena memiliki efek sitotoksik dan antivirus. Struktur terpenoid merupakan turunan dari prekursor lima karbon isopentenil firofosfat. Mekanisme kerja terpenoid sebagai antibakteri yaitu dengan cara membentuk ikatan polimer kuat pada porin (protein transmembran) yang terdapat di membran luar dinding sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan pada porin bakteri.

 

Flavonoid merupakan suatu jenis antioksidan yang bisa ditemukan dalam suatu bahan pangan tertentu. Fungsi dari Antioksidan adalah untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel-sel yang sehat sehingga menyebabkan gangguan keseimbangan dalam tubuh. Flavonoid pada tanaman Alga juga memiliki efek sebagai zat antibakteri. Mekanisme kerja dari senyawa flavonoid tersebut adalah dengan cara membentuk senyawa kompleks pada protein extraseluler sehingga merusak membran sel bakteri serta mendenaturasi protein dari sel bakteri tersebut.

 

Komponen bioaktif Acetogenin saat ini sudah banyak diteliti oleh para ilmuwan, karena mempunyai efek yang baik untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk mengobati kanker. Acetogenin merupakan zat bioaktif yang memiliki efek sitotoksik (membunuh racun) di dalam tubuh. Cara kerjanya adalah dengan cara menghambat ATP (adenosine triphosphate) transportasi atau energi yang dibutuhkan oleh sel kanker untuk berkembang. Acetogenin masuk dan menempel pada reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Sitotoksik adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada suatu sel target. Dalam tubuh kita juga memproduksi sel T sitotoksik yang merupakan bagian dari sistem imun. Sel T ini bekerja dengan cara mencari dan menemukan sel yang sudah terinfeksi oleh virus atau zat asing lainnya, setelah itu sel tersebut akan dihancurkan. Sel T sangat berperan penting sebagai mekanisme perlawanan diri terhadap sel kanker. Karena  sel T tersebut akan berusaha untuk menghancurkan pertumbuhan sel kanker.

 

Selain mengandung berbagai bahan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, Alga juga sangat kaya mengandung zat gizi atau nutrisi makanan seperti vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Dalam dunia industri, tanaman alga banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri makanan, farmasi dan kosemetik.